SUBANG-Selama periode kepemimpinan Bupati Ruhimat dan Wabup Agus Masykur, direncanakan ada 200 pondok pesantren yang akan mendapatkan bantuan hibah. Untuk tahun 2020 ini, dianggarkan ada 40 pesantren yang mendapatkan bantuan tersebut.
Kabag Kesra Setda Subang, Iwan Rudianto mengatakan, bantuan hibah yang berasal dari APBD Subang tersebut tiap pesantren sebesar Rp50 juta.
Bantuan hibah tersebut diperuntukan Rp25 juta untuk operasional dan Rp25 juta lagi untuk pengembangan ekonomi di pesantren melalui koperasi. “Besaran bantuan hibahnya Rp50 juta. Itu untuk operasional Rp25 juta dan Rp25 juta untuk pemberdayaan koperasi pesantren,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres ditemui di ruang kerjanya, Selasa (9/6).
Iwan menjelaskan, anggaran tersebut apakah tergesar karena adanya penyesuaian anggaran karena Covid-19, hal itu belum bisa dipastikan. Namun yang pasti telah ada itikad dari Bupati dan Wabup untuk membantu pondok pesantren.
Baca Juga:Kerap Ada Ancaman dari Orang tak Bertanggungjawab, Kades Jabong Mundur dari JabatanCerita Warga Desa Mayangan Terdampak Rob, Tidur di Jalanan Hingga Pindah Tempat Tinggal
Dia menyampaikan, untuk tahun 2020 ini sudah dianggarkan Rp2 miliar untuk dana hibah ke pesantren. “Apakah anggaran itu utuh, sebagian atau hilang itu tergantung situasi Covid-19 sekarang,” ujarnya.
Iwan mengatakan, proses pengajuan bantuan hibah ini melalui aplikasi Si Abah Jawara. Setelah itu akan diproses untuk mementukan pondok pesantren tersebut layak tidaknya mendapat bantuan.
Dalam proses hibah ke pondok pesantren ini, kata dia, Pemda Subang bekerjasama dengan Forum Pondok Pesantren dan Kemenag Subang. “Untuk menentukan kriteria yang layak dibantu kerjasama Forum Pondok Pesantren dan Kemenag Subang,” ujarnya.
Pimpinan Ponpes Darul Falah Desa Cimanggu kecamatan Cisalak Ustadz Ridwan Hartiwan mengatakan, ada bantuan dari Pemda Subang untuk pondok pesantren selama ini. Pesantren melakukan pengajuan ke Pemda untuk mendapat bantuan tersebut.
“Insya Alloh setau kami ada rencana Pemkab Subang akan memberikan perhatian secara khusus kepada pondok-pondok pesantren. Namun mumgkin saat ini masih terkendala kasus Korona,” ujarnya.(ysp/sep)