LEMBANG-Sejumlah karyawan yang terdampak Covid-19, dari beberapa objek wisata Di Lembang, mendapat pelatihan tanggap Covid-19 bidang Las Listrik langsung praktek Pembuatan wastafel portabel di Balai Latihan Kerja Lembang.
Kepala BLK Lembang Tuti Haryanti mengatakan, peserta pelatihan tersebut melibatkan karyawan tempat wisata di Lembang diantaranya Maribaya The Lodge, Floating Market, Farm House dan Grafika Cikole. Menurutnya, angkatan pelatihan Las ini diikuti 16 orang dalam satu angkatan.
“Nanti hasil prakteknya akan diserahkan ke Gugus Tugas Covid Provinsi Jawa Barat yang kemudian akan di tempatkan di tempat publik. Peserta dari satu tempat wisata berjumlah empat orang. Sesuai rencana 16 orang akan menghasilkan 10 wastafel portabel,”ujarnya. Kamis (11/6).
Baca Juga:Banyak Pengajuan Pinjaman ke Koperasi, Tapi Setoran MacetDonasi Covid-19 Rp500 Juta, Emil: Terimakasih JNE
Output dari pelatihan tersebut, bukan hanya mampu membuat wastafel, akan tetapi mereka dapat mengaplikasikan ilmunya di tempat mereka bekerja ketika new normal mulai diterapkan.
“Karena mereka jadi memiliki keahlian mengelas, sehingga jika ada kerusakan yang membutuhkan tenaga tukang las, maka alumni BLK Lembang ini dapat diberdayakan oleh perusahan mereka,”katanya.
Heri seorang juru parkir dari the Lodge Maribaya yang mengikuti pelatihan mengelas pembuatan wastafel portable ini mengaku, awalnya tidak ada dasar sama sekali mengenai keahlian mengelas. Setelah beberapa hari mendapatkan pengetahuan teori dan praktek mengelas, Heri kini sudah tidak merasa gugup lagi ketika menghadapi percikan api.
“Awalnya gugup ketika memulai mengelas, kaget dengan adanya percikan api, tapi lama kelamaan menjadi biasa dan tidak ada rasa takut lagi,”ucap Heri.
Heri mengaku, dengan mendapat pelatihan di BLK Lembang mendapat peningkatan skill yang dapat digunakan ditempat bekerjanya.
“Kedepannya mudah – mudahan setelah belajar disini pulang ke perusahan tidak lagi sebagai pekerja parkir lagi, tapi bisa jadi teknisi. Selesai berlatih disini kami akan mendapat sertifikat, mudah-mudahan dapat meningkatkan produktifitas kerja saya,”paparnya.
Iwan Kurniawan, instuktur pelatihan, mengungkapkan, pelatihan las pembuatan wastafel portable ini selama 10 hari dengan sistem teori dan praktek.
Baca Juga:Orang Tua Siswa Takut Anaknya Kena Covid-19Kamus Ras
“Karena mereka ini tidak punya latar belakang mengelas jadi kami siapkan modul yang praktis, teori dan langsung praktek, karena mereka harus dapat membuat 10 wastafel selama pelatihan 10 hari,”kayanya.