Pembeli Padati Kios Nanas
JALANCAGAK-Penjual oleh-oleh khas Subang di sekitar Jalancagak mulai bergairah kembali, setelah lama sepi akibat Covid-19. Kini kios-kios mereka mulai dipadati pembeli kembali.
Pengakuan salah seorang pedagang, Yati Khooerunnisa (45) menjelaskan jual beli mulai menggeliat di setiap kios mulai aktif dan ramai kembali pada minggu ini, setelah tiga bulan sebelumnya sepi. “Alhamdulilah akhir pekan sekarang mulai ramai lagi, setelah sebelumnya hampir selama tiga bulan sepi pembeli terus,” jelasnya kepada Pasundan Ekspres, Minggu (14/6).
Dia menyambut baik terkait rencana pemberlakuaan new normal, meskipun beberapa waktu kebelakang PSBB tingkat desa di Subang resmi diperpanjang, hal itu lebih baik ketimbang secara menyeluruh seperti beberapa waktu kebelakang.
Baca Juga:Produksi Susu Murni Stabil Penuhi PasarPetugas Lapangan Keluarga Berencana Bagikan Alat Kontrasepsi
Pasalnya, jika PSBB tidak longgar seperti saat ini, kiosnya dapat dipastikan sepi pengunjung. “Ya mending lah sekarang, dari pada kaya kemarin-kemarin sepi banget. Saya juga sampai bingung gimana jualan, karena memang warung sepi terus,” jelasnya.
Selalu tetap optimis
Hal tersebut juga diakui oleh pedangan yang lain, Kusnadi (47). Dia bahkan merasa optimis jika beberapa hari kedepan pembeli akan mulai normal kembali setelah hari minggu ini mulai ramai. Bahkan dia menyambut liburan anak pasca bagi rapot pada minggu ini, menurutnya akan berdampak pada pengunjung yang datang ke kiosnya juga. “Musim liburan memang selalu ramai, apalagi sekarang libur sekolah. Setelah bagi rapot, yakinlah optimis saya,” ungkapnya.
Sebelumnya beberapa pedagang mengaku dagangan mereka sepi semenjak musim Covid-19. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, momen seperti lebaran tahun ini para pedagang nanas di Selatan Subang mengeluh dagangan mereka sepi.
Seperti yang diakui Neneng (36) salah satu pedagang nanas di Jalancagak. Dia bercerita pada Pasundan Ekspres, momen lebaran yang biasanya selalu berhasil menjadikan dagangan laku keras, tahun ini tidak. “Tahun ini bener-bener sepi, biasanya sampai satu minggu setelah lebaran masih bisa jual sampai 20 buah sehari, tahun ini sejak hari H lebaran masih sepi,” jelasnya.
Namun sejak minggu ini mereka mulai menemukan hidup baru, seperti menerima cahaya di ruang gelap, harapan mereka kembali menggebu-gebu, pembeli mulai ramai memenuhi setiap kios-kios dagang mereka lagi.(idr/sep)