CIJAMBE-Jalan berkelok diapit tebing hutan yang penuh pepohonan dan memiliki jurang yang curam, itulah jalan Cijambe-Cirangkong. Selain itu, luas jalan yang sempit dan rawan longsor, ditambah pula nyaris tidak adanya penerangan jalan umum (PJU), membuat masyarakat tidak merasa aman dan nyaman jika melintas pada malam hari di jalur tersebut.
Hal itu diungkapkan warga Cijambe, Suwandi. Menurutnya, keberadaan PJU sangat penting bagi pengguna jalan lintas Cirangkong-Cijambe, yang kerap menggunakan jalan tersebut sebagai jalur utama jika akan bepergian. “Kalau mau ke Subang kota tidak ada lagi jalan, ya pasti lewat sini. Kondisi yang gelap, rawan longsor, juga lebar jalan yang sempit, jadi tidak nyaman saat berkendara. Apalagi jika terpaksa harus bepergian pada malam hari,” ungkapnya.
Menurutnya, tidak adanya PJU sepanjang jalur tersebut, juga dikhawatirkan terjadi tindak kriminalitas. Sekalipun sepengetahuannya hingga saat ini belum ada terjadi, namun tetap rasa khawatir tersebut kerap menghantuinya. “Memang belum ada kejadian setahu saya ya, namun tetaplah bikin tidak nyaman. Biasanya kalau tidak terlalu penting, kadang perjalanan kita tunda sampai besok pagi,” tambahnya.
Baca Juga:Wabub Imbau Masyarakat dan ASN Patuhi Protokol KesehatanPembelajaran Jarak Jauh dan Peningkatan Kompetensi Guru
Masyarakat yang lain, Erni Lestari, mengaku kerap sekali khawatir jika anak perempuannya pulang malam hari. Kekhawatirannya juga sama seperti yang diungkapkan Suwandi, lantaran jalanan gelap, nyaris tidak ada satupun PJU. “Anak saya yang pertama kebetulan kuliah di Subang, kalau pulang lepas magrib kadang suka saya suruh nginep aja di Subang,” jelasnya.
Sementara itu pihak Kecamatan Cijambe, melalui pelaksana harian, Dede mengakui jika pihak Pemcam juga kerap menerima keluhan serupa dari masyarakat. Pihaknya berharap Pemda Subang bisa segera memenuhi keperluan PJU di jalur jalan tersebut. “Iya memang betul, saya juga tidak tahu persis apa persoalannya di jalur sana belum tersedia PJU,” ungkapnya.
Sedangkan Camat Cijambe, Agung Nugroho saat dikonfirmasi terkait hal tadi mengungkapkan jika PJU sudah diajukan pada Musrenbang oleh setiap desa beberapa waktu lalu. Bahkan, pihak kecamatan juga sudah menyerap ajuan tersebut, dan diajukan di Musrenbang tingkat Kabupaten, namun sampai saat ini belum bisa terealisasi. “Itu kan penentuannya oleh Dishub kalau PJU itu, titiknya dimana saja, kita sudah usulkan melalui Musrenbang,” jelasnya.