Oleh : Ramdan Hamdani
Praktisi Pendidikan, Sekjend JSIT Kabupaten Subang
Imbauan agar pemerintah tidak terburu-buru dalam memutuskan untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran dalam bentuk tatap muka pada awal tahun ajaran mendatang disampaikan oleh berbagai kalangan. Pemerintah diminta untuk memetik pelajaran dari beberapa negara maju seperti Jerman, Belgia, Finlandia dan lainnya yang memutuskan membuka sekolah-sekolah namun pada akhirnya harus menutupnya kembali karena banyaknya pelajar yang tertular wabah. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pun semakin kencang disuarakan agar siswa dapat tetap belajar sekalipun tidak berada di sekolah.
Merebaknya wabah Covid-19 sebagaimana kita alami saat ini memang memberikan tantangan tersendiri bagi para pendidik di semua jenjang. Kemampuan serta kecepatan untuk beradaptasi dengan keadaan yang baru menjadi kunci keberhasilan proses pembelajaran di masa pandemi. Dalam hal ini kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang tepat serta bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan pembelajar akan sangat menentukan tercapainya tujuan pembelajaran. Untuk itu peningkatan kompetensi guru dalam berbagai aspek menjadi sebuah keniscayaan.
Adapun kemampuan guru untuk menyampaikan materi pelajaran secara daring (online) menjadi syarat mutlak terselenggaranya PJJ di berbagai jenjang. Kemampuan guru dalam mengoperasikan perangkat komputer serta menggunakan aplikasi yang sesuai untuk menyampaikan materi kepada peserta didiknya perlu terus ditingkatkan agar guru tetap dapat mengabdi dalam berbagai kondisi. Mengelola kelas maya (virtual) memang memiliki tantangan tersendiri dibandingkan dengan kegiatan pembelajaran seara tatap muka. Hal-hal teknis perlu diperhatikan oleh guru sebelum memulai kegiatan pembelajaran. Aplikasi untuk menampilkan bahan ajar serta koneksi internet siswa dan guru harus terlebih dahulu dipastikan dapat berjalan baik sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
Baca Juga:Pendapatan Meningkat, Inovasi Bapenda DiapresiasiIni Ranking PBB Se-Kecamatan Pagaden, Desa Gambarsari Juara
Selain memperhatikan hal-hal teknis, kesiapan peserta didik untuk berinteraksi secara virtual juga menjadi tantangan bagi para guru dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Kenyataan menunjukkan, tidak seluruh siswa benar-benar siap untuk melaksanakan pembelajaran secara tepat waktu sebagaimana yang telah dijadwalkan. Beragam permasalahan mereka hadapi saat hendak mengikuti kegiatan pembelajaran. Mulai dari terkendalanya akses jaringan, ketiadaan perangkat, sampai dengan belum maksimalnya partisipasi dan dukungan dari para orangtua menjadi kendala yang tidak mudah untuk dihadapi.