TANJUNGSIANG-Panen perdana demplot uji lokasi tembakau, dilakukan di Dusun Pasirmalang, Desa Cimeuhmal, Kamis (18/6). Bupati Subang turut hadir mengikuti panen tersebut menyampaikan kegembiraan atas kegiatan panen perdana tembakau, di Dusun Pasir Malang walaupun dilaksanakan dalam kondisi pandemi Covid-19.
Menurutnya hal yang dilakukan petani di Dusun Pasirmalang, Desa Cimeuhmal tersebut merupakan kegiatan positif sebagai adaptasi kebiasaan baru. Maka bupati kepada para kelompok tani tembakau agar terus mengembangkan ilmunya untuk meningkatkan produksi pertanian, utamanya tembakau, yang saat ini memiliki prospek yang baik dan dapat menguntungkan untuk para pengelola atau pembudi daya.
“Saya pesan agar perangkat daerah yang membidangi perkebunan, dapat mengembangkan komoditi tembakau agar dapat bersaing dengan daerah lain di Jawa Barat maupun Indonesia. Selanjutnya diharapkan ada fasilitasi lingkungan industri tembakau, dimana hasil tembakau selanjutnya dapat diolah dan dikemas sendiri,” ungkapnya.
Baca Juga:Ledakan MomentumBupati ke Wisata Pamoyanan, Objek Wisata Segera Dibuka?
Menurutnya, tembakau bukan hanya untuk dijadikan rokok saja. Namun dengan kerja sama berbagai pihak bisa juga dibuat produk-produk turunannya, seperti insektisida, fungisida, herbisida dan obat-obatan lainnya.
Harus bekerjasama dengan berbagai pihak
Dalam kesempatan itu juga H Ruhimat berharap para PPL dan pengurus asosiasi petani tembakau Indonesia bersinergi serta melakukan kerja sama dengan berbagai pihak agar pengembangan tembakau dapat sukses. Selain itu Ruhimat menyampaikan agar kegiatan ini dapat pula dilaksanakan di kecamatan lainnya.
Pada kesempatan yang sama, DPD asosiasi petani tembakau Indonesia, Suryana mewakili petani lainnya mengatakan bahwa Kabupaten Subang pernah disurvei oleh perusahaan Sampoerna. Menurutnya dari seluruh kecamatan, ada dua Kecamatan yang tidak cocok untuk budidaya tembakau yaitu Kecamatan Blanakan dan Kecamatan Ciater.
“Artinya kecamatan yang lain punya potensi untuk mengembangkan tembakau,” katanya.
Sedangkan Kepala Dinas pertanian Kabupaten Subang, Djaja Rohadamaja menyampaikan kegiatan ini diselenggarakan atas kerjasama antara DPD Jawa Barat dengan pemerintah Kabupaten Subang. Hingga saat ini menurutnya di Kabupaten Subang hanya sebagai pembudidaya penghasil bahan baku, dan pengolahannya ada di Kabupaten Sumedang sehingga para petani kurang mendapatkan nilai tambah.