KARAWANG-Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) menyatakan, jika pembangunan taman yang awalnya sudah dianggarkan Rp10 miliar pada APBD tahun 2020, kini hanya Rp3,5 miliar. Pengurangan anggaran yang cukup besar itu karena adanya refocusing untuk percepatan penanganan Covid-19.
Kepala Bidang Pertamanan Nopi Gunawan mengatakan, refocusing untuk penanganan Covid-19 pada Dinas PRKP cukup besar.
Di bidang pertamanan, anggaran pembangunan taman yang semula Rp10 miliar, berkurang hingga menjadi Rp3,5 miliar. Untuk, pada tahun 2020 ini ada beberapa titik pembangunan taman yang belum bisa direalisasikan.
Baca Juga:Warga Desa Manyeti Minta KPK Turun Tangan Selidiki PT GDASK Gubernur Bakal Diteken, Tunjangan Profesi Guru Segera Cair
“Kalau pembangunan taman tetap ada tapi tidak sebanyak perencanaan,” ujar Nopi.
Rencananya, kata dia, pada tahun 2020 ini pihaknya akan membangun taman di beberapa kecamatan di Karawang. Hal itu dilakukan agar setiap kecamatan di Karawang memiliki taman sebagai fasilitas masyarakat dan juga penghijauan Karawang.
“Harusnya di Cibuaya, Kutawaluya, Kantor Diklat, RSUD, Klari dan Cikampek,” katanya.
Untuk pembangunan taman di bundaran Karawang Barat, lanjutnya, akan dilanjutkan pada tahun ini melalui dana CSR. “Tetap dibangun tapi tamannya saja. Gerbang Karawang Barat dan air mancurnya belum,” katanya.
Nopi mengatakan, selain anggaran pertamanan, anggaran untuk penerangan jalan umum juga dikurangi. Untuk PJU ada pengurangan sehingga hanya dianggarkan 8 miliar untuk pembangunan dan 4 miliar untuk pemeliharaan. “Tahun ini ada pemasangan 30 titik di setiap kecamatan,” pungkasnya. (use/vry)