NGAMPRAH-Tiga desa di Kabupaten Bandung Barat (KBB) terpilih menjadi pilot project sebagai desa bersih narkoba (Desa Bersinar). Ketiga desa itu yakni Desa Jayagiri di Kecamatan Lembang, Desa Selacau dan Desa Cangkorah di Kecamatan Batujajar.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) KBB, Sam Norati Martian mengatakan ketiga desa tersebut diharapkan menjadi model percontohan bagi desa lainnya, dalam upaya mencegah dan menangani persoalan penyebaran narkoba di daerahnya.
Dari 16 kecamatan di KBB, lima kecamatan diantaranya tergolong tinggi rawan peredaran narkoba. “Kelima kecamatan tersebut, Batujajar, Lembang, Parongpong dan Kecamatan Padalarang.
Baca Juga:Pasien DBD Meningkat di Tengah Pandemi, Kunjungan RSUD Kelas B Subang Menurun DrastisPemerintah Kabupaten Karawang Gelar 13.675 Rapid Test dan 3.205 PCR untuk Swab
Kita ambil desa-desa yang cukup rawan peredaran narkoba. Kita melakukan pembinaan pada masyarakatnya agar daerah mereka bersih dari narkoba,” kata Sam, Senin (22/6).
Dia juga mengungkapkan, Desa Jayagiri dan Desa Cangkorah merupakan program binaan Provinsi Jawa Barat. Sedangkan, Desa Selacau binaan BNN KBB yang anggarannya bersumber dari APBD KBB.
Dalam pelaksanaan pembinaan Desa Bersinar tersebut BNN KBB bekerjasama dengan leading sektor lainnya, seperti dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinas Kesehatan (Dinkes).
Persyaratan untuk menjadi Desa Bersinar terlebih dahulu harus ada kesepakatan antara kepala desa, kepala Puskesmas dan Babinkabtimas untuk menyatakan kesiapan daerahnya bersih dari narkoba.
“Kita mengajak masyarakat di Desa Bersinar ini untuk cepat tanggap dan peka terhadap lingkungannya apabila terjadi hal-hal yang mencurigakan berkaitan dengan narkoba,” jelas Sam.
Terlebih disaat pandemi Covid-19, tingkat kewaspadaan perlu ditingkatkan sebab penyalahgunaan narkoba tidak menghentikan langkah pemakainya. Sepanjang pandemi, BNN KBB mengungkap dua kasus di Kecamatan Batujajar dan Padalarang. “Artinya pandemi Covid-19 tidak mengurangi peredaran narkoba. Dan jangan sampai trennya malah naik,” tegasnya.(sep)