SUBANG-Forum Remaja Palang Merah Indonesia (Forpis) Kabupaten Subang melakukan bakti sosial ke beberapa rumah Jompo, panti asuhan dan yatim piatu anak hidup dengan HIV/Aids (Adha), Senin (22/6). Bantuan yang diberikan berupa perlengkapan sekolah dan sembako.
Ketua Forpis PMI Subang, Prasetyo Bayu mengatakan, bersama rekan-rekannya melakukan aksi sosial sebagai kedulian kemanusiaan dan agar mengambil hikmah.
Kegiatan ini diselenggarakan sambil mengisi liburan sekolah serta menggalang kepedulian sosial.
Baca Juga:Warga Desa Pagerwangi Lembang Terima BLT Tahap DuaTerapkan AKB di Pondok Pesantren, KH Oyok: Siap Laksanakan Protokol Kesehatan
“Kegiatan bakti sosial ini sudah merupakan agenda rutin Forpis Subang pada tahun 2020 dan masih banyak juga program yang akan dijalankan pada tahun ini.
Manfaat yang didapatkan sangat banyak
Kami berharap dengan adanya kegiatan ini PMR Wira se-Kabupaten Subang bisa ikut bergabung kembali dengan forum ini karena manfaat yang didapatkan sangat banyak, “ungkapnya.
Ketua PMI Subang, DR.H.Komir Bastaman melalui Staf Markas Bidang Organisasi, PSD,PMR dan Relawan, Ikhlas M Simon menyatakan, kalau setiap kegiatan yang diselenggarakan barasal dari donasi dan dana hibah dari Pemkab.Subang ditambah swadaya.
“Jadi kami tetap harus amanah dan semoga saja baksos menjadi stimulus dan contoh generasi muda yang peduli terhadap sesama, “ujarnya.
Sementara itu, kedatangan rombongan Forpis ke sekretariat Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Jalan MT Haryono, Subang cukup memberikan pembelajaran baru.
Bantuan diberikan secara simbolis kepada 10 orang Adha didampingi Sekretaris I KPA, dr.H.Encep Sugiana, Kabag. Kesra Pemkab.Subang, Iwan Rudiyanto, M.Si dan Pengelola Program KPA Nurbayanti, SH.
Bahkan seorang anak didampingi ibu yang sama-sama mengidap HIV tampak semangat dan gigih untuk melawan penyakitnya. Mereka tetap mempertahankan kondisi kesehatannya utk tidak sampai masuk dalam stadium AIDS.
Baca Juga:Komisi III DPRD Karawang Gelar Hearing Kasus Pembuangan Limbah Medis RS Lira MedikaBupati Karawang Harus Terbitkan SK Penugasan Guru Honorer
Anaknya yang masih berusia 7 tahun kerap berperan sebagai perawat dan pengingat bagi diri nya sendiri juga ibu nya agar tidak telat minum obat ARV dan mereka konsumsi setiap hari seumur hidup.
“Ini sebagai gambaran dan jangan sampai mereka diasingkan dan diberi stigma negatif, tetapi yang harus kita jauhi adalah penyakitnya, “ kata dr.H.Encep.