Meskipun sudah dilonggarkannya PSBB, agaknya universitas belum dapat melaksanakan perkuliahan secara langsung atau tatap muka. Mengingat mahasiswanya yang berasal dari segala penjuru negeri. Dikhawatirkan, mereka atau salah satu diantaranya menjadi carrier (pembawa) dri covid-19 tersebut.
Sistem daring masih menjadi pilihan dari sivitas akademika kampus guna melaksanakan ujian akhir semester yang akan datang.
Di Fakultas Geografi UMS metode pelaksanaan ujian akhir secara daring yaitu dosen membagikan lembar soal seperti biasa dengan tenggang waktu pengumpulan kurang lebih 3 hari.
Baca Juga:430 Orang Karyawan Gojek Akan Kena PHKSubang Bung Karno Fest 2020 Sukses Digelar
Hal tersebut bertujuan agar mahasiswa yang terkendala jaringan tetap dapat mengaksesnya hingga 3 hari ke depan.
Tipe soalnya ada yang berbentuk multiple choice dan ada yang essay dengan penekanan pada analisis dan studi kasus. Tipe soal ujian tersebut diharapkan bisa meminimalisir bentuk kecurangan dan kerjasama.
Diharapkan mahsiswa bisa mandiri dan terbentuknya pengawasan melekat. Dosen akan memberikan punishment bagi mereka yang hasil kerjanya sama, semua kena sangsi E nilainya.
Waktu 3 hari tersebut dirasa sudah cukup bagi mahasiswa untuk mengerjakan soal ujian yang telah diberikan. Seperti yang kita ketahui, semakin lama tenggang waktu yang diberikan maka mahasiswa lebih memilih untuk menunda pekerjaanya dan menyelesaikan ketika sudah mepet dengan batas waktu yang sudah diberikan.
Untuk tipe soal biasanya hal tersebut menjadi kebijakan masing-masing dari dosen maka kuliah yang bersangkutan.
Namun, apabila mahasiswa dapat memilih tentulah mereka memilih tipe soal yang mudah, seperti model pilihan ganda. Mode soal tersebut dirasa cukup efisien pasalnya untuk model soal essai terlebih menganalisis mahasiswa cenderung kesulitan. Padahal model soal seperti ini meningkatkan kepekaan mahasiswa atas permasalahan yang ada dalam kehidupan nyata yang berkaitan dengan materi yang telah diberikan.
Lain halnya dengan model soal isian singkat, model soal ini dianggap yang paling mudah diantara ketiga model soal ujian yang ada, akan tetapi dirasa kurang berbobot karena mahasiswa hanya menjawab secara singkat soal yang diberikan dosen. Oleh karena itu, nampaknya model soal pilihan ganda ataupun essai dianggap lebih tepat diterapkan untuk mahasiswa.