SUBANG-Hutan Kota Ranggawulung yang merupakan paru-paru kota Subang, kondisinya sekarang sangat memprihatinkan. Gazebo-gazebo di sekitar hutan kota tersebut dalam kondisi rusak. Belum lagi joging trek yang ada di sana juga kurang terpelihara dengan baik.
Saat dikonfirmasi kepada kepala UPT Hutan Kota Ranggawulung Muhammad Sofyan membenarkan, kondisi saat ini memang kurang begitu optimal terawat. Salah satunya, disebabkan oleh anggaran operasional dari pemeliharaan yang terbatas.
“Pegawai di sini hanya berjumlah Enam orang, sedangkan luas lahan mencapai 12 hektare. Belum optimal perawatannya, namun tahun ini terutama pasca pandemi virus ini saya juga sudah mulai kembali ajukan program-program pemeliharaan,” ungkapnya.
Baca Juga:Sedekah Bumi Sambut Musim Tanam Desa BojongjayaDPRD Karawang: Tak Perlu Perpanjang PSBB
Dia juga menjelaskan bahwa Hutan Kota Ranggawulung yang ditetapkan berdasarkan SK Bupati Subang Nomor 522/Kep.197-Dinhutbun/2009, memiliki luas 12,974 Ha. Sama sekali tidak dipungut biaya atau gratis bagi masyarakat yang hendak berkunjung ke sana. Hanya saja menurut Dede, jika mau ditemani oleh semacam guide, untuk menjelaskan beberapa tanaman di sana, pengunjung dipersilahkan untuk membayar sesuai kemampuan saja sebagai jasa guide tersebut.
“Ada Enam petugas di sini, semua fasilitas gratis, dilengkapi juga dengan WC, Kantin, Musola, dan Saung untuk gathering, atau semacamnya. Yang perlu dipersiapkan oleh pengunjung dan wajib hukumnya dibawa itu adalah obat nyamuk. Baik yang digosok atau dibakar, karena kawasan hutan ini nyamuknya banyak sekali,” jelasnya.
Ada 84 jenis pohon, dengan jumlah pohon sekitar 19.000 disini menurut Dede, didominasi oleh jenis tanaman obat langka. Pengelolaannya, saat ini Hutan Kota Ranggawulung ada di bawah Dinas Lingkungan Hidup, untuk para pengunjung agar selalu senantiasa menjaga kebersihan.
Salah satu pengunjung mengungkapkan jika Hutan Kota memang asik untuk dikunjungi, menambah pengetahuan tentang tanaman, apalagi udara yang ada di sana segar. “Hanya saja memang banyak sekali nyamuk, dan tempat-tempat seperti saung dan sebagainya seperti kurang terawat,” pungkasnya.(idr/vry)