LEMBANG-Di masa Covid-19, trend peminat bunga hias meningkat. Pasalnya selama adanya PSBB dan Work From Home yang menimbulkan kepenatan, bunga hias menjadi salah satu alternatif untuk menghilangkan kebosanan. Hal itu disampaikan oleh Agus Roni petani bunga hias jenis Bunga Sukulen, di Bandung Barat.
Roni, yang telah bergelut menekuni bunga hias jenis Sukulen dari tahun 1998 ini, mengakui tidak ada pengaruh dengan adanya Covid-19. Akan tetapi ada peningkatan pembeli dari bulan bulan sebelumnya.
“Sebenarnya Penjualan lagi rame, karena mungkin mereka bosan di rumah, jadi bunga hias lagu ramai,” ujar Roni.
Baca Juga:Rapid Test di Tempat Wisata Bandung Barat Hanya untuk Karyawan Objek WisataPetugas Gabungan Tertibkan Pedagang Tumpah di Depan Ruko Gunungsari lembang
Meskipun tidak seramai awal-awal menggeluti bunga hias jenis Sukulen, namun tiap bulannya omzet yang didapat tidak kurang dari 10-15 juta dari pasar lokal.
“Pada tahun 90an omzet bisa mencapai 100-500 juta perbulan, karena saat itu mungkin yang budidaya paling juga 5-7 orang dan dijual pada pasar luar negeri, akan tetapi saat ini pembudidaya bunga hias ini sudah banyak, sehingga peluang pasar pun menjadi bersaing, jadi pendapatan berbeda dengan tahun 90an,” katanya.
Saat ini, Roni tengah membudidayakan bunga 100 jenis bunga Sukulen, sebagian bunganya ada yang di impor dari luar negeri diantaranya dari Korea, Jerman, Amerika Hungaria, Thailand dan China.
Ia menambahkan, sejak memulai usahanya, juga menjual bunga tersebut ke luar negeri seperti China dan Korea. “Sekarang tinggal mengoptimalkan pasar lokal seperti Aceh, Sulawesi, Bali Sumatera dan Jawa,”ujarnya.
Roni pun tidak menampik, bahwa bisnis bunga hias sangat menjanjikan, pasalnya dari awalnya hanya memediasi, Roni kini memiliki Nursery Azaria succulent
dan aset pun bertambah.
“Alhamdulilah, jika kita tekun kita akan mendapatkan hasil, kuncinya kita tekun, tekun dalam pemasaran dan pembibitan atau memeliharanya,”tukas Roni.(eko/sep)