Makin Lezat, Ada Pencok Kacang Panjang dan Sambal Dadakan
CISALAK-Bagi kebanyakan orang Sunda menikmati ayam bakar atau biasa disebut dengan istilah bakakak, merupakan hal yang istimewa. Tidak setiap waktu bakakak bisa diolah dan dinikmati begitu saja.
Selain ada cara khusus, bakakak juga memiliki racikan bumbu yang tidak biasa dengan ayam bakar pada umumnya.
Seperti bakakak di RM Parantina Nusasari, di Jalan Raya Cimanggu, Cisalak, Subang. Lokasinya berada di pinggir jalan raya sehingga mudah di akses.
Baca Juga:Polres Purwakarta Gagas Program Kampung Tangguh dan Zona Ketahanan PanganBPJAMSOSTEK Cabang Karawang Gelar Employee Volunteering
Tempat makan bakakak ini juga berada di pinggir pesawahan dan kolam ikan sehingga suasananya menambah kenikmatan mencicipi kuliner khas pasundan ini.
Karyawan RM Parantina Nusasari, Carnali menyebut, setiap hari sekitar 100 ekor ayam ludes terjual di rumah makan ini. Tak mengenal pandemic Covid-19, bakakak disini, selalu ramai dipesan para pelanggannya. Baik dimakan di tempat atau dibungkus, dibawa pulang.
“Sama aja, kemarin waktu belum boleh buka paling banyak yang dibungkus karena tidak boleh dimakan di sini, sekarang sudah boleh lagi. Sehari seratus ekor mah selalu habis,” ungkapnya.
Satu porsi untuk bisa menikmati bakakak di RM Parantina Nusasari dibandrol Rp75 ribu, tergantung dari ukuran ayamnya. Disajikan dengan pencok kacang panjang dan sambal dadakan yang khas. Bila ditambah nasi, persatu bakul dibandrol Rp20 ribu saja, cukup untuk 3 sampai 4 orang.
Pelanggan setia, Ikhsan (28) menyebut setiap kali jam makan siang dalam seminggu setidaknya satu kali. Dia selalu menyempatkan makan bakakak di RM Parantina Nusasari bersama rombongan teman-teman kantornya di salah satu bank BUMN di Tanjungsianng.
“Rasa gurihnya beda dengan bakakak-bakakak yang lain yang ini bikin ketagihan, setidaknya dalam seminggu sekali kami selalu sempatlan makan siang di sini,” pungkasnya.(idr/ysp)