Oleh
1.Drs.Priyono,MSi(Dosen dan Wakil Dekan I Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)
2.Siti Nur Aisah(Mahasiswi smt II F.Geografi UMS)
Kapan proses belajar mengajar tatap muka(non virtual) di Perguruan Tinggi maupun di sekolah akan dimulai maka jawabnya tidak seorangpun ada yang tahu melihat data manusia yang terkena covid menunjukkan kenaikan meskipun mereka yang sembuh juga mengikutinya. Secara teoritis kurve statistik yang menggambarkan mereka yang terkena covid mencapai puncak dahulu baru berangsur turun dan kapan puncakpun tercapai, tidak seorangpun ada yang tahu.
Kita berusaha untuk memutus mata rantai penyebarannya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan pemerintah menekankan perlu tindakan yang kompak. Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) menghimbau masyarakat agar tetap di rumah dan menjalankan kegiatannya secara online, salah satunya kegiatan belajar mengajar.
Baca Juga:50 Persen PPDB untuk ABKEmil Ajak Warga Hindari Pusat Jakarta
Masyarakat agar dapat produktif walaupun kegiatannya terbatas dan hanya dilakukan di rumah. Kegiatan yang tidak terbiasa tapi harus dilakukan agar virus segera sirna dan tatap muka dapat segera dilakukan untuk bisa meningkatkan kualitas pembelajaran secara maksimal.
Kondisi seperti ini memaksa kita harus menggunakan teknologi agar materi pembelajaran bisa disampaikan dan terciptalah tatap virtual atau pembelajaran online.
Banyak masyarakat yang merasakan dampak dari kegiatan yang berubah dari system tatap muka menuju sistem online, salah satunya yaitu pelajar. Bagi siswa sekolah kelas 6 sekolah dasar, 9 sekolah menengah pertama, dan kelas 12 sekolah menengah atas ataupun kejuruan mendapat kelonggaran berupa ditiadakannya Ujian Nasional (UN).
Tidak terkecuali seorang mahasiswa, mereka tetap melakukan perkuliahan dengan sistem online. Tidak hanya perkuliahan saja, akan tetapi beberapa praktikum pun dilakukan secara online, khusus untuk kegiatan kuliah kerja lapangan ditunda semester yad karena tidak akan efektif.
Sebenarnya banyak sekali platform media belajar online yang dapat digunakan oleh mahasiswa guna mengakses materi perkuliahan. Berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh civitas akademika Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta, sebanyak kurang lebih 63 % dari mahasiswa Fakultas Geografi merasa puas dan 17 % sangat puas dengan perkuliahan daring yang telah berjalan kurang lebih selama 4 bulan terakhir.