SUBANG-Dengan menerapkan Protokol kesehatan pencegahan Covid-19, pembangunan proyek Pelabuhan Patimban terus dilaksanakan. Terkini progres pembangunan telah mencapai 75% untuk paket I.
Kasi Keselamatan Berlayar KSOP Kelas II Pelabuhan Patimban, Aditya Karya mengatakan pekerjaan Paket 1 per tanggal 25 Juni 2020 sudah mencapai 75% dengan melibatkan Konsorium 5 Perusahaan yakni PT Penta Ocean, Toa, Rinkai, PT PP dan Wika.
Selain itu, melibatakan 3 Perusahaan Jepang dan 2 Perusahaan BUMN untuk membangun car terminal. “Pembangunan Pelabuhan Patimban ini menggunakan teknologi cement pipe mixing (CPM) dari Jepang langsung, juga ada proses CDM (Cement deep mixing),” kata Adit kepada Pasundan Ekspres, Minggu (28/6).
Baca Juga:Kiyai Maman Siap Bantu Desa Rancabango jadi Desa MandiriProgram Lembur Tohaga Sapapait Samamanis, Pupuk Gotong Royong Antar Warga
Akan terbentuk lahan seluas 60 hektare
Dia menjelasakan dalam pekerjaan reklamasi yang kini dilaksanakan ditengah laut, akan terbentuk lahan seluas 60 hektare untuk terminal kendaraan dan terminal peti kemas di pembangunan Fase I pertama ini.
Sementara itu, untuk progres pekerjaan paket 2 yang diantaranya membuat seawall/dinding laut serta breakwater sudah mencapai 43%. Pekerjaan paket 2 dilaksanakan oleh 2 Kontraktor asal Jepang yakni PT.Toyo dan Wakachiku serta BUMN Indonesia yakni Adhi Karya.
“Termasuk ini yang menjadi primadona di Pelabuhan Patimban ini soal breakwater dari material bambu, sebelum nanti diberi bebatuan atau bolder,” jelasnya.
Lalu untuk, Paket 3 yang menggarap pekerjaan jembatan penghubung telah mencapai 3% dan dikerjakan langsung oleh Wika-PP Join Venture. “Kalau untuk paket 3, baru mulai aktivitas baru-baru ini.
Nah ini yang nantinya menghubungkan pekerjaan Access Road dari mulai Jalan Pantura hingga terhubung ke lautan atau ke area car terminal,” imbuhnya.
Pada Maret lalu, lanjut dia, Kementerian Perhubungan mengupayakan penyelesaian tahap pertama pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat agar tetap bisa beroperasi terbatas pada September 2020.
Menurutnya, dengan dengan situasi saat ini di tengah isu virus Corona (Covid-19) pengerjaan di lapangan tetap berjalan. Hanya saja, pengerjaan dilakukan dengan peningkatan kewaspadaan dan pemeriksaan kesehatan sesuai ketentuan yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan.
“Sampai saat ini, untuk konstruksi masih diupayakan September 2020 bisa soft opening,” jelasnya, Dirjen Perhubungan Laut Agus Purnomo Jumat (20/3).(ygi/sep)