SUBANG-Bantuan sosial (Bansos) diduga kisruh. Dikabarkan ada 500 KK di Desa Kalijati Timur tidak mendapatkan bansos dari 9 pintu.
Demikian diungkapkan Warga Desa Kalijati Timur, Agus Isak. Bahkan Agus meminta Irda agar memeriksa aparatur desa terkait persoalan tersebut. “Ada sekitar 500 KK di Kalijati Timur tidak mendapatkan bantuan sosial dari 9 pintu bantuan sosial yang tersedia,” ungkapnya.
Saat dikonfirmasi pada aparatur desa , Kepala Desa Kalijati Timur Ahadiat Amaludin mengakui ada sekitar 500 KK di desanya yang belum mendapatkan Bansos. Ahadiat menyebut dari ajuaan setiap RW di desanya sekitar 2.000 an KK, baru diterima sekitar 1.000 lebih yang menerima bansos.
Baca Juga:Peringati Hari Bhayangkara, Polres Purwakarta Tabur Bunga di Taman Makam PahlawanAliansi Masyarakat Anti Komunis di Karawang Tolak RUU HIP
“Iya memang ada yang belum menerima, totalnya dari ajuan tiap RW itu ada sekitar 2.000, baru di acc oleh dinas di atas sekitar 1.000 lebih. Lengkapnya ada di catatan. Adapun dari BLT DD, hanya 25 persen saja sesuai ketentuan yang berlaku, tidak cukup meng-cover,” ungkapnya.
Ahadiat menjelaskan, bukan pengelolaan keuangan di desanya yang tidak beres, melainkan Bansos yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat, provinsi, bahkan kabupaten, bagi Warga Desa Kalijati Timur hanya itu. Sisanya belum dan sedang diajukan lagi.
“Kalau bantuan ada, kami tidak kasih, baru itu masalah. Ini bantuannya juga belum ada, mau apa yang dikasih? Lagipula bantuan tersebut kan sebagian disalurkan langsung. Jadi tidak mungkin tersendat di Pemerintahan Desa. Semua desa juga saya kira begitu. Ada beberapa Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang diajukan, tapi belum bisa menerima,” tambahnya lagi.
Ahadiat berharap, masyarakat tidak mudah terprovokasi, dan mengkonfirmasi langsung terkait bansos kepada pemerintah desa. Pada kesempatan tersebut, dia menegaskan, beberapa KPM yang belum menerima bantuan sosial sedang diajukan ulang.(idr/vry)