Penyebab Didominasi Faktor Ekonomi
SUBANG-Di tengah pandemi Covid-19, sebanyak 171 pasangan di Kabupaten Subang melakukan perceraian sepanjang bulan Mei 2020. Hal itu diungkapkan Panitera Pengadilan Agama Subang, Drs. H. Dadang Zaenal kepada Pasundan Ekspres, Senin (29/6).
Dia menyebut perceraian tersebut terjadi karena adanya cerai gugat dan cerai talak yang dimohonkan oleh warga ke Pengadilan Agama Kabupaten Subang. “Di bulan mei ini ada sebanyak 171 perkara cerai yang sudah berlangsung. Sementara data bulan Juni 2020 kita belum rekap,” katanya.
Adapun penyebab kasus perceraian itu didominasi oleh faktor ekonomi, perselisihan hingga meninggalkan pasangan tanpa memberikan nafkah. Permohonan perceraian didominasi oleh pihak istri yang berasal dari daerah utara dan tengah Kabupaten Subang. “Penyebabnya masih karena faktor ekonomi, pertengkaran hingga tidak memberikan nafkah,” ungkapnya.
Baca Juga:Mengkhawatirkan, Pohon Ki Tambleg di Wisma Karya Subang Dibiarkan Tak TerawatKisruh Bansos Desa Kalijati Timur, Kades: Bantuannya Belum Ada
Selain itu, kata dia, kasus perceraian banyak terjadi di kalangan buruh pabrik dan TKW. “Kami memiliki ruangan khususu untuk mediasi, sehingga mereka diberikan waktu untuk mengambil keputusan. Jika keputusannya harus bercerai, tapi nanti Hakim yang akan memutuskan secara hukum,” jelasnya.
Adapun untuk meningkatkan pelayanan, lanjut dia, Pengadilan Agama meluncurkan program aplikasi Sistem Informasi Pengadilan Agama Subang (SIPAS). Aplikasi ini berguna untuk mengakses perkembangan persidangan bag para pihak, diantaranya jadwal sidang, pengecekan akta cerai dan salinan putusan.
“Aplikasi ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sering di lontarkan para pihak mengenai jadwal sidang maupun penerbitan akta. Sehingga dengan aplikasi ini diharapkan mampu mempermudah akses informasi bagi masyarakat dan memaksimalkan pelayanan yang ada,” paparnya.
Aplikasi dikembangkan oleh Ditjen Badilag berbasis IT, sehingga bisa diunduh di handphoe bersistem android. “Bisa diunduh, dan ini memudahkan pasangan suami istri yang ingin megikuti jalannya permohnan pereceraiannya,” ucapnya.(ygo/sep)
Penyebab Kasus Perceraian Data Bulan Mei 2020:
– Ekonomi ada 133 Pasangan karena ekonomi
– 1 Pasangan karena pindah agama
– 24 pasangan karena perselissihan
– 1 pasangan karena poligami
– 11 pasangan karena tidak memberi nafkah
– 1 pasangan karena judi