PURWAKARTA-Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengapresiasi kinerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Purwakarta yang turut menyukseskan pelayanan sejuta akseptor yang digagas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
“Pada Hari Keluarga Nasional (Harganas) ini target Purwakarta adalah 11.000 akseptor. Untuk itu, pelayanan KB gratis serentak dilaksanakan di 20 Puskesmas,” kata Ambu Anne, panggilan akrab bupati.
Yang istimewa, sambungnya, selama masa Pandemi Covid-19 dan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jumlah angka kehamilan di Purwakarta tidak mengalami kenaikan.
Baca Juga:Nasi Pampis by Dapur Teteh, Pedas Gurih Bikin NagihSelama Mei, 171 Pasangan di Kabupaten Subang Bercerai
“Bahkan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, justru angka kehamilan tahun ini lebih sedikit. Artinya, masyarakat Purwakarta ini cerdas dan memahami kondisi saat pandemi seperti sekarang ini,” ucap Ambu Anne.
Senada disampaikan Kepala DPPKB Nurhidayat. Dirinya menyebutkan, bila melihat data statistik pada Januari 2020 tercatat ada 7.200 kehamilan. Sedangkan pada akhir Mei 2020 kemarin angka kehamilan hanya mencapai 6.800 atau ada selisih 400.
“Kalau melihat angka seperti ini, artinya antara tingkat kematian dan kelahiran balance (seimbang). Atau ada juga yang migrasi. Tapi yang pasti ramai isu baby boom di luar sana tak berlaku di Purwakarta,” kata Nurhidayat.
Mengapa demikian? Kata Nurhidayat, karena program KB di masyarakat menunjukkan hasilnya. “Banyak yang menggunakan IUD yang massanya hingga 8 tahun dan juga implan yabg massanya hingga 3 tahun. Jadi saat pandemi tidak berpengaruh terhadap angka kehamilan,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, seluruh kader KB dipastikan selalu membawa kondom dan pil untuk diantarkan ke rumah-rumah akseptor. “Tentunya dengan memperhatikan protokol kesehatan. Sehingga angka kehamilan bisa terus terpantau,” ucapnya.
Terkait Harganas, Nurhidayat berharap dapat menjadi cerminan implementasi delapan fungsi keluarga. “Yakni, agama, kasih sayang, perlindungan, sosial budaya, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, serta pembinaan lingkungan,” ucapnya.(add/ysp)