PURWAKARTA-Pada tahun ini tercatat ada sebanyak 269 desa berstatus Desa Mandiri. Jumlah ini jauh lebih banyak ketimbang tahun 2019 lalu yang hanya ada 98 desa saja. Artinya, jumlah Desa Mandiri meningkat sebesar 202 persen.
Demikian disampaikan Koordinator Pendamping Provinsi (KPP) Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Jawa Barat Drs Cecep Kholiludin melalui rilisnya yang diterima Pasundan Ekspres, Ahad (5/7).
Berdasarkan data yang tertera pada rilis tersebut, total ada 5.312 desa di wilayah Jawa Barat. Untuk kategori Desa Tertinggal pada tahun 2019 tercatat sebanyak 326 desa, sedangkan di tahun ini berkurang menjadi 121 desa saja.
Baca Juga:Lalu Lintas Jalur Selatan Subang Jawa Barat Kembali RamaiCOVID 19, MOMOK BAGI BERBAGAI SEKTOR
Untuk Desa Berkembang ada 3.656 desa di tahun 2019, sedangkan tahun 2020 ini jumlahnya menjadi 3.290. Kemudian, untuk Desa Maju pada 2019 lalu ada 1.232 desa, dan di tahun ini menjadi bertambah menjadi1.632 desa.
“Pencapaian ini tak lepas dari sejumlah program pembangunan desa yang terlaksana dari pemerintah pusat melalui Dana Desa. Termasuk juga terobosan Pemrov Jabar melalui program Jabar Juara Lahir Batin, dan masing-masing pemerintah kabupaten,” kata Cecep.
Hal yang luar biasa
Disebutkannya, kenaikan sebesar 202 persen untuk status Desa Mandiri di Jabar adalah suatu hal yang luar biasa. “Berdasarkan itu pula pembangunan desa di Jawa Barat bisa dibilang berhasil,” ujar Cecep.
Adapun yang menjadi parameter penting dalam mengukur kenaikan status Desa, sambungnya, adalah seberapa besar peningkatan ekonomi, sosial, dan lingkungan di desa tersebut.
Bidang ekonomi, kata Cecep, di antaranya diukur dari peningkatan daya beli masyarakat dan kinerja Badan Usaha Milik Desa (Bumdesa), serta Pendapatan Asli Desa (PADes).
Lalu bidang sosial, lanjut dia, di antaranya dilihat dari pemerataan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan agama.
Sedangkan bidang lingkungan, sambung dia, dilihat dari peningkatan pembangunan infrastruktur. Seperti jalan, irigasi, drainase, dan MCK, serta lingkungan hidup, dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Peningkatan di ketiga bidang tersebut yang menjadi paremeter status desa, tentunya tidak lain karena program-program pembangunan yang masuk. Baik dari pusat mau pun dari Pemprov dan Pemkab,” ujar Cecep.