Faktor ketiga yang memengaruhi tingkat kepuasan dan pemahaman perkuliahan secara daring ialah terkait dengan metode yang digunakan. Terkadang dosen juga harus variatif agar perkuliahan tidak terkesan monoton sehingga mahasiswa merasa bosan dan kurang memperhatikan penjelasan materi dengan seksama.
Mungkin dapat di selang-seling metodenya, seperti pertemuan minggu pertama menggunakan aplikasi zoom, minggu kedua diskusi schoology, minggu berikutnya google meet, dll. Mungkin juga bisa diberikan quis berhadiah sebagai bentuk apresiasi terhadap keaktifan mahasiswa agar lebih giat lagi dalam berkuliah.
Faktor keempat, yang menjadi faktor utama dalam penyerapan materi selama kuliah online adalah kualitas jaringan dari setiap mahasiswa. Masalah sinyal sangat berdampak terutama bagi mahasiswa yang tinggal di daerah yang susah sinyal. Mereka tentuya akan kesulitan dalam mengakses materi perkuliahan apalagi pembelajaran menggunakan zoom ataupun google meet.
Baca Juga:Kebijakan Kependudukan Terekstrim di Dunia Pada Masanya Beserta Kontroversinya “One Child Policy”POTENSI BABY BOOM DIMASA PANDEMIK COVID-19
Itulah beberapa faktor yang menyebabkan kepuasan dan pemahaman mahasiswa di setiap mata kuliah berbeda-beda. Karena tidak semua mahasiswa memiliki kemudahan yang sama saat mengakses materi kuliah.
Ada yang terkendala sinyal, ada yang terkendala waktu perkuliahan yang terkadang bersamaan dengan genda yang lain. Untuk itu perlu dipikirkan berbagai kemudahan dengan memperhatikan kondisi dan situasi lokasi.
Untuk itu ada kebijakan platform daring yang telah disepakati antara Institusi dan stakeholder, jadwal daring harus ditata dengan baik dengan melakukan komunikasi inten, kombinasi daring dan luring atau blended e learning dan yang lebih krusial adalah meningkatkan kemampuan dosen dalam menjalankan aplikasi yang digunakan agar variasi penggunaan metode daring dengan pendampingan sehingga meningkatkan gairah belajar. (*)