SUBANG-Sambut musim tanam, petani dan warga di Desa Karangmulya menggelar acara hajat bumi di area Blok Pintu Ciput Desa Karangmulya (7/7). Hajat bumi digelar secara sederhana tanpa ada hiburan, namun syarat akan makna dengan tumpeng dan sedekah dari warga.
Kepala Desa Karangmulya Yaya A.Md menyebut, tradisi adat hajat bumi harus terus terjaga dan dilaksanakan secara gotong royong. Sebab, tidak hanya soal tradisi, hajat bumi juga berkaitan erat dengan makna bersyukur didalamnya. “Tradisi yang harus kita jaga. Ini bentuk syukur atas hasil bumi dan doa kedepan,” jelasnya.
Hajat bumi kali ini juga mengangkat tema meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan masyarakat dalam mewujudkan lembur tohaga sapapait samamanis Lodaya.
Baca Juga:Tuntut Upah, Ratusan Buruh Kepung PabrikPetugas TPS Kenakan APD di Pilkada Karawang
Ia juga berharap, pada musim tanam ini pertanian akan berjalan dengan lancar serta kembali memberikan hasil yang produktif bagi petani. “Mudah-mudahan kita senantiasa berdoa, agar air itu ada, bisa kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk nyawah,” jelasnya.
Yaya juga menyebut, kegiatan ini sekaligus merupakan upaya percepatan tanam di musim tanam gadu. Selain untuk menjaga ketahanan pangan, percepatan dilakukan selagi air yang ada tersedia dan bisa dimanfaatkan.
“Percepatan tanam ini dilakukan apalagi jelang musim kemarau jadi kita harus memanfaatkan air semaksimal mungkin,” tuturnya.
Ia juga mengimbau masyarakat dan petani tetap waspada dan selalu menjaga kesehatan ketika beraktivitas di luar. “Tetap selalu menggunakan masker dan jaga kesehatan,” tutupnya.
Sekretaris Desa, Komarudin merinci untuk Areal Pesawahan Blok Timur terdiri dari 2 Kelompok Tani, yaitu Kelompok Daya Mukti seluas 106 Ha serta kelompok Surni seluas 160 Ha.
Hajat bumi ini turut dihadiri Camat Legonkulon yang diwakili Kasi PMD, Kapolsek Legonkulon, Kepala UPTD Pengelolaan Pertanian Kec. Legonkulon, PPL Pertanian serta Pengamat Pengairan Pusakanagara Seksi Patrol. (ygi/sep)