Armanda Oki Prakoso
Mahasiswa Fakultas Geografi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jepang merupakan salah satu Negara di kawasan Asia Timur yang cukup dipandang oleh Negara-negara didunia. Memiliki keunggulan dalam berbagai bidang mengantarkan Jepang pada salah satu jajaran Negara maju. Dapat dilihat pada masa perang dunia II, Jepang merupakan Negara yang cukup kuat untuk menguasai perang tersebut, walaupun pada akhirnya Jepang termasuk Negara yang kalah dan sempat mengalami krisis ekonomi yang sangat parah namun Jepang mampu bangkit dan menjadi Negara paling kaya dari berbagai sector diseluruh dunia.
Jepang dikategorikan sebagai Negara maju dan Negara modern, dengan kekuatan ekonomi yang terus meningkat dan tatanan kependudukan yang cukup modern, namun Jepang tetap berpegang teguh pada nilai kebudayaan meskipun dalam sosialnya Jepang terus menerima arus Globalisasi.
Dari berbagai kejayaan yang mampu diraih oleh Negara Jepang, bukan berarti Negara Jepang tidak memiliki permasalahan. Dengan kategori sebagai Negara maju dan ekonomi yang terus meningkat, disebabkan oleh masyarakat Jepang yang memiliki kebiasaan etos kerja yang sangat baik dan sangat mementingkan jenjang karir.
Baca Juga:Kapal OlengKonflik Kepentingan dan Ancaman Ekonomi Dibalik Masuknya 500 Tenaga Kerja Tiongkok
Hal tersebut yang menjadi focus permasalahan Negara Jepang. Dengan mementingkan jenjang karir, memiliki keturunan merupakan sebuah hal yang mendapat stigma negative dari masyarakat Jepang. Pemuda Jepang lebih mementingkan prestasi akademis untuk menunjang karir dimasa depan.
Permasalahan yang dihadapi Negara Jepang saat ini adalah menurunnya angka kelahiran dan angka kelahiran lebih rendah daripada kematian. Hal ini sudah terjadi sejak tahun 1975, di Negara Jepang sendiri menyebutnya sebagai fenomena shoushika.
Dengan adanya fenomena tersebut kemudian akan berdampak pada kenyataan bahwa penduduk Jepang memerlukan generasi muda untuk melanjutkan roda perekonomian dan pemerintahan.
Kenyataan Jepang sedang menghadapi penurunan populasi, pada tahun 2015, Negara Jepang memiliki angka kelahiran sebanyak 1.008.000 dan angka kematian lebih besar dari pada angka kelahiran yaitu 1.302.000, tentu saja hal ini menjadi permasalahan yang sangat serius bagi Negara Jepang.
Upaya Pemerintah Jepang
Pemerintah Jepang meluncurkan program penyimpanan sel telur beku bagi wanita yang ingin memiliki anak dikemudian hari. Sebelumnya program ini hanya boleh diikuti oleh wanita yang sudah menikah saja, namun untuk saat ini program tersebut diperbolehkan bagi wanita sehat yang belum menikah sekalipun.