SUBANG-Tahun 2020, Penyuluh Pertanian akan diberikan bekal mengenai pertanian cerdas iklim. Hal ini sesuai tahapan pelaksanaan kegiatan optimalisasi Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) yang berbasis Climate Smart Agriculture (CSA) atau pertanian cerdas iklim yang saat ini difokuskan pada pelatihan pada penyuluh atau Training of Trainer (ToT).
Pj BPPSDM Kementerian Pertanian Lili Winarti mengatakan, Program Simurpp tersebut yang kini tengah digarap timnya dilakukan di area pertanian yang salurannya bersumber dari Bendungan Jatiluhur, Cipancuh serta Cikeusik. “Output yang ingin dicapai Kementerian Pertanian ini salah satunya soal pengurangan gas efek rumah kaca dari Pertanian dan mendukung program pertanian cerdas iklim,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, dengan program Simurpp ini, petani juga perlahan terus diedukasi untuk sedikit demi sedikit menggunakan bahan-bahan organik dalam pertanian, seperti pengurangan pupuk dari bahan kimia. “Jadi bisa hemat biaya, kandungan tanah juga terjaga tak cepat menurun kualitasnya, serta dapat memanfaatkan air yang ada, hemat air,” imbuhnya.
Baca Juga:Libur Sekolah, Guru Honorer Buka Usaha Tutut KucritDPRD Karawang Dukung Disdikpora Gelar Awal KBM Secara Daring
Selain itu, hal yang juga ingin dicapai adalah pada peningkatan indeks pertanaman, peningkatan produksi serta mensejahterakan petani.
Sementara itu, Kabid Penyuluhan dan Sumberdaya Dinas Pertanian Subang Sulaeman Sidik menambahkan, kedepan penyuluh pertanian ditingkat BPP Kecamatan akan menjadi garda terdepan dalam berbagai kegiatan pertanian. “Termasuk diantaranya bagaimana mengkombinasikan teknologi dengan dunia pertanian, baik kegiatan pertaniannya, input data juga pemantauan, kegiatan” jelasnya.
Sulaeman juga menyebut, peningkatan kapasitas BPP melalui Simurpp menjadi penopang dalam melaksanakan program pertanian cerdas iklim. “Selain untuk memaksimalkan peran dunia pertanian pada lingkungan, program ini juga menyasar soal kesejahteraan petani. Bagaimana memaksimalkan air yang ada, penggunaan pupuknya,” tuturnya.(ygi/sep)