Pengelola Tunggu Kesangggupan Warga
SUBANG-Warga Kelurahan Dangdeur Kabupaten Subang mempertanyakan program Jaringan Gas (Jargas) rumah yang digulirkan Kementerian ESDM. Pasalnya, hingga saat ini tidak ada kejelasan kapan akan mulai diaktfikan.
Padahal, untuk menopang program tersebut, setiap rumah warga sudah terpasang jaringan dan regulator sistem. Namun sebagian sudah ada yang berkarat, bahkan ada yang sudah hilang.
Warga Dangdeur, Asep (41) mengatakan program jargas sempat memberikan harapan kepada masyarakat karena jaringan gas bisa sampai langsung ke rumah warga. Sehingga memudahkan masyarakat untuk memasak. “Kini kondisinya sudah tidak baik, regulator yang terpasang sudah rusak karena dibiarkan begitu saja dan sudah terbelengkalai cukup lama,” ujarnya.
Baca Juga:Bayar PBB dan PKB Bisa ke BUMDesBPJAMSOSTEK Bahas Layanan di Era New Normal
Dia menyebut program jargas tersebut sangat baik dalam rangka penghematan sehingga warga tidak perlu membeli gas elpiiji. Namun hingga saat ini, program jargas belum diaktifkan, sehingga tidak bisa digunakan oleh masyarakat. “Pihak Pertamina dan PGN (Perusahaan Gas Negara-red) sudah pernah mensosialisasikan petunjuk hingga simulasi, bagaiamana cara menggunakan jaringan gas ke rumah tangga tersebut,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Warga lainya, Ayu (36). Menurutnya, hingga kini belum ada kabar kapan program Jargas tersebut bisa diaktifkan. Untuk kebutuhan memasak, sementra dirinya masih menggunakan tabung gas elpiji 3 kilogram. “Jika jargas itu berjalan, tentunya bisa menghemat pengggunaan gas. Apalagi kondisi saat ini bisa saja terjadi kelangkaan gas elpiji hingga harganyas yang melonjak mahal,” ujarnya.
Sementara itu, Manager Eksternal Relation Pertagas Niaga, Ratna Dumila mengatakan program Jargas di Kabupaten Subang digulirkan pada tahun 2016, dan mulai dipasang ke rumah warga pada tahun 2017. Ada 4.000 SR (sambungan rumah) yang terdiri dari 11 regulator sistem. “10 regulator sistem sudah terpasang, namun 1 regulator sistem lagi belum bisa terpasang. Untuk 1 regulator sistem bisa menyalurkan gas hingga 400 rumah,” ungkap Ratna.
Adapun soal pengaktifan jargas tersebut, lantaran pihaknya masih menunggu warga yang akan menggunakan jargas tersebut. Pasalnya, pada tahap awal pemasangan regulator, banyak warga yang masih mempertimbangkan untuk menggunakan jargas tersebut. “Di tahun 2017 dulu, warga yang sudah dipasangi regulator sistem masih berfikir dan menimbang-nimbang, apakah akan menggunakan Jargas atau tidak. Alasan itu yang sampai saat ini masih belum diaktifkan penyaluran gas ke rumah tangga,” pungkasnya.(ygo/sep)