BANDUNG – Jawa Barat (Jabar) terus mendapat apresiasi dari berbagai negara. Seperti halnya, Yordania dan Tunisia yang tertarik untuk menjalin kerja sama dengan di bidang kesehatan dan pariwisata.
Hal itu diketahui setelah adanya kunjungan Duta Besar (Dubes) Kerajaan Hashimiyah Yordania untuk RI H.E. Abdallah Abu Romman dan Dubes Republik Tunisia untuk RI Riadh Dridi yang diterima oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (10/7).
“Kedatangan beliau-beliau (Dubes Yordania dan Tunisia) ini untuk memulai proses baru, yaitu untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan budaya Islam di antara kami,” kata Emil.
Baca Juga:Covid-19 di Purwakarta, Gugus Tugas Catat Penambahan 6 Kasus Terkonfirmasi Positif BaruSapapait Samamanis dan Cerita Kang Jimat Rehab Rumah Warga Pakai Uang Pribadi
“Saya serahkan satu buku untuk duta besar, yakni buku tentang investasi yang bisa dilakukan di Jawa Barat senilai Rp 600 triliun. Beliau-beliau tertarik di bidang kesehatan, juga di pariwisata. Tadi beliau juga memberikan satu produk kosmetik dari Laut Mati,” imbuhnya.
Emil pun berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama dengan kedua negara tersebut. Ia mencontohkan kurma Tunisia yang memiliki prospek bisnis bagus di Jabar.
Selain itu, kata Emil, kerja sama dengan Yordania dan Tunisia akan membangkitkan perekonomian Jabar di tengah pandemi Covid-19.
“Tahun ini 60 tahun hubungan Indonesia dengan Tunisia. Dan tahun depan, 70 tahun hubungan Indonesia dengan Yordania. Hubungan kerja sama sangat baik. Mudah-mudahan ini menjadi kerja sama pasca Covid-19 antara dua negara. Tunisia dengan Indonesia, dan Yordania dengan Indonesia,” ucapnya.
Dalam pertemuan, Dubes Yordania H.E. Abdallah Abu Romman mengatakan, Indonesia, khususnya Jabar, memiliki arti penting bagi negaranya karena Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 1955.
“Jawa Barat khususnya Bandung sangat terkenal di negara kami karena KAA. Sejak kami sekolah ada di pelajaran kami, sangat terkenal. Kami berpikir ketika mengunjungi Indonesia saat pandemi Covid-19 yang paling dikhawatirkan hanya Bandung. Karena penduduknya besar, sangat dekat dengan episentrum (penyebaran COVID-19), juga kota yang indah,” kata Abdallah.
Menurut Abdallah, banyak peluang kerja sama yang bisa dilakukan antara Jabar dengan Yordania. Namun, kata Abdallah, tak adanya rute penerbangan Yordania ke Jabar menjadi kendala, khususnya kerja sama di bidang pariwisata.