Tidak Boleh Cium Tangan Guru, Kepsek Tegur Orang Tua Berkerumun
Hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru kali ini berbeda di SDN Ciheuleut. Siswa maupun guru harus mengikuti protokol kesehatan secara ketat. Bagi siswa baru, pengalaman ini tentu berkesan. Memang beda dengan kakak kelasnya dulu.
LAPORAN: YUSUP SUPARMAN, Subang
Senin, 13 Juli merupakan tahun ajaran baru 2020/2021. Sejak pagi hari sudah terlihat kembali keramaian di sejumlah sekolah, setelah beberapa bulan ini sekolah ‘sepi’ dari suara anak-anak. Seperti terlihat di SDN Ciheuleut. Siswa, guru dan orang tua sudah berada di sekolah pagi hari sebelum pukul 07.00.
Agenda hari itu, hanya pengenalan sekolah kepada siswa baru. Ya, itulah pengalaman pertama kalinya anak-anak menginjak kaki di sekolah, dengan status sebagai siswa kelas 1.
Baca Juga:Hana Hanifah, Ditangkap Saat Tak BerbusanaPangan Pertahanan
Ini akan menjadi sejarah kelak bagi mereka, untuk pertama kalinya sekolah dengan suasana tak lazim dengan kakak kelasnya. Mereka harus mengenakan masker, dicek suhu tubuhnya hingga mencuci tangan sebelum memasuki area sekolah.
Saat di ruang kelas. Jika dulu kakak tingkatnya, satu meja untuk dua orang, kini hanya satu orang saja. Jarak mereka cukup berjauhan.
Mereka berjumlah 28 orang. Sekolah pun membaginya ke dalam dua ruangan. Dua ruangan itu untungnya bisa dibuka. Sehingga mereka bisa saling mengenal dengan teman-teman seangkatannya.
Tetap Jaga Jarak
Jaga jarak tak hanya antar siswa, guru dengan siswa pun harus. Bahkan anak-anak tidak diperbolehkan cium tangan ke gurunya. Bukan mengajarkan tidak sopan, tapi situasi yang mengharuskan begitu.
“Kami juga kasih pengertian ke anak-anak jangan dulu cium tangan dengan bapak ibu guru. Memang kan biasanya siswa itu cium tangan ke guru, sekarang tidak dulu,” ungkap Kepala SDN Ciheueleut, Suharya kepada Pasundan Ekspres.
Suasana awal tahun ajaran baru ini memang berbeda. Selaku kepala sekolah, Suharya memastikan agar protokol kesehatan diterapkan dengan baik.
Tak hanya mengatur siswa, orang tuanya pun diatur. Tak segan-segan menegur dengan baik-baik jika orang tua berkerumun. “Saya sampaikan agar menjaga jarak, karena ini protokol kesehatan,” ujarnya.