14 tahun sudah Arifin (47) menekuni kerajinan pembuatan miniatur Kapal Pinisi. Warga Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta ini membuat miniatur Kapal Pinisi dalam berbagai ukuran. Mulai dari 18 centimeter, 27 centimeter, hingga 130 centimeter.
Laporan: ADAM SUMARTO, Desa Jatimekar Purwakarta
Awalnya, dalam membuat miniatur ini, Kang Ipin, panggilan akrab Arifin, memanfaatkan limbah kayu dan kertas yang ada di sekitar rumahnya. Namun, seiring berjalannya waktu, dan semakin banyaknya pesanan, Kang Ipin pun memilih bahan kayu dari jenis Jati.
Untuk membuat sebuah miniatur hingga siap dipasarkan, kata Kang Ipin, memerlukan waktu yang berbeda-beda tergantung pada ukuran miniatur Kapal Pinisi tersebut.
Baca Juga:Aliansi Ormas Demo di Gedung DPRD Bandung Barat, Tolak RUU HIP dan Omnibus LawInvestor Wajib Perhatikan Lingkungan, Amdal Jadi Syarat Tempuh IMB
Untuk yang ukurannya 130 centimeter, sambungnya, memerlukan waktu selama dua pekan. Sedangkan untuk ukuran yang kecil atau 18 centimeter, Kang Ipin bisa menyelesaikan sebanyak lima unit dalam waktu hanya sepekan.
“Saat ini saya sedang fokus membuat yang ukuran besar (panjang 130 centimeters dengan lebar 25 centimeter). Kalau ukuran yang kecil sudah sedikit peminatnya. Selain itu, dengan adanya pandemi Covid-19 ini pemesanan menjadi berkurang, bahkan tak ada,” katanya saat ditemui di kediamannya, beberapa waktu lalu.
Sudah dipasarkan ke sejumlah daerah di Indonesia
Miniatur Kapal Pinisi buatan Kang Ipin sudah dipasarkan ke sejumlah daerah di Indonesia, seperti Jawa, Kalimantan, Sulawesi, bahkan hingga ke mancanegara, seperti Malaysia, Cina, dan Jerman.
“Yang ukuran besar atau 1 meter 30 centimeter ini harganya Rp5 juta. Kalau yang ukuran 27 centimeter itu dibanderol Rp350 ribu, dan yabg ukuran 18 centimeter Rp 250 ribu. Sebenarnya harga Miniatur Kapal Pinisi tergantung pada kedetilan, jenis, dan ukuran,” ujarnya.
Ketika disinggung terkait kendala yang sering kali dihadapi saat membuat Miniatur Kapal Pinisi, Kang Ipin menyebut terletak pada pembuatan pola dan membentuknya.
“Yang mudah itu ketika pola sudah ketemu dan ukuran ketemu. Dan lagi paling enak jika pemesan memberikan gambar sesuai dengan keinginannya,” ucapnya.
Tak hanya membuat Miniatur Kapal Pinisi, bapak dari tiga anak ini juga mengaku mampu membuat kerajinan kayu lainnya. Sebut saja lampion, pigura, hingga rak meja. Semuanya itu, sambungnya, berbahan dasar Kayu Jati.