Contoh nyata, ketika era kepemimpinan Umar bin Khattab. Saat sedang patroli, beliau mendengar suara tangis anak kecil. Lalu menghampiri keberadaan suara itu. Setelah sampai di tempat tujuan. Amirul Mukminin melihat seorang ibu sedang memasak.
Kemudian menanyakan kepada ibu itu. Dan sang ibu menjawab, bahwa dia sedang memasak batu. Lalu Umar bertanya lagi. ” Untuk apa ibu memasak batu?”. Ibu itu menjawab, bahwa dia memasak batu, agar anak-anaknya tidak rewel, karena anak-anak taunya ibunya memasak makanan untuk mereka, karena sang ibu tidak mempunyai makanan untuk diberikan kepada anak-anaknya.
Sang pemimpin pun langsung tersentak dan tersentuh hatinya, mendengar cerita ibu yang memasak batu hanya untuk mendiamkan anak-anaknya supaya tidak nangis karena kelaparan. Kemudian sang Amirul Mukminin pun bergegas pergi dan membawa bahan makanan sendiri tanpa menyuruh orang kepercayaannya yang saat itu sedang menemaninya. Beliau memanggul sendiri makanan itu, lalu diberikan kepada ibu itu untuk anak-anaknya yang kelaparan.
Baca Juga:Produktif di Tengah Covid-19 Berisiko di Sejumlah DaerahGubernur Larang Sekolah Gelar KBM Tatap Muka
Dari kisah kepemimpinan Umar bin Khattab, bisa kita jadikan contoh keteladan seorang pemimpin yang bisa mengayomi dan bertanggungjawab atas penderitaan rakyatnya. Berbanding terbalik dengan sistem saat ini.
Pemimpin berpatroli ke rumah-rumah, bentuk perhatian penguasa, dan berjanji akan memperbaiki perekonomian masyarakat. Tetapi, janji tinggal janji. Sampai akhirnya rakyat pun berusaha sendiri untuk mencukupi hidupnya tanpa bantuan dari pemerintah. Rakyat sudah tidak percaya lagi kepada pemerintahan.
Apa yang seharusnya diperbuat pemerintah untuk mengembalikan kepercayaan rakyatnya? Rakyat tidak membutuhkan janji manis. Namun, rakyat memerlukan uluran tangan sang pemimpin yang real. Maka dari itu, harus ada jalan keluar dari permasalahan rakyat yang sedang membutuhkan perhatian dalam segala bidang. Seperti sosial, budaya, pemerintahan, ekonomi, dll. Dalam hal ini yang paling utama adalah hal ekonomi untuk perbaikan gizi anak-anak balita, yang sudah sangat memperihatinkan.
Dan yang bisa memecahkan dan menyelesaikan problema ini adalah sistem Islam. Dalam kepemimpinan pemerintahan Islam atau Khilafah. Pemimpin yang disebut juga dengan Khalifah, benar-benar melaksanakan tugasnya sebagai pemngayom dan pelayan umat.