SUBANG-Kondisi Stadion Persikas Subang sangat memprihatinkan. Selain kumuh tidak terawat, juga kondisi bangunan yang sudah tidak layak karena beberapa bagian bangunan mengalami rusak.
Seperti pada atap tribun yang terbuat dari asbes yang sudah rusak dan khawatir jatuh ke lantai. Ditambah dinding yang penuh dengan vandalisme.
Kepala UPT Disparpora sekaligus Pengelola Stadion Persikas Subang, Irwan mengatakan tidak adanya anggaran untuk pemeliharaan menjadi penyebab utama tidak terawatnya kondisi Stadion Persikas. “Lihat saja sendiri, begini keadaanya. Saya tidak mau menutup-nutupi, bisa dilihat dari atap di lantai atas, jebol sana sini, ” kata Irwan kepada Pasundan Ekspres, kemarin.
Baca Juga:Bank Subang Bedah Rumah Korban Human Trafficking di Desa Pamanukan HilirKPU dan Kejaksaan Negeri Karawang Bentuk Posko Pengamanan Pilkada
Dia menyebut sesuai Pergub no 39 tahun 2018 tentang pengolahan sarana milik daerah melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT), status pengelolaan Stadion Persikas adalah swadaya. Dimana tidak ada dukungan anggaran dari APBD untuk pemeliharaan Stadion Persikas. “Bukan tidak ada hati yang tergerak untuk memperbaiki, namun itu tadi anggarannya tidak ada. Semua orang pasti ingin stadion yang bagus, bersih, dan kokoh,” ungkapnya.
Meski demikian, Stadion Persikas sering dipakai untuk tempat latihan sepak bola dengan sistem sewa. Hal itu sesuai Perda no 6 tahun 2012, dimana setiap yang latihan sepak bola per 3 jam dikenakan biaya sebesar Rp200.000.
Pemerhati sepak bola Deni (38) mengaku sangat miris dengan kondisi Stadion Persikas saat ini. Jika dilihat dari luar, bangunan milik pemerintah daerah tersebut sudah penuh dengan coretan vandalisme dan sangat kumuh. “Apalagi atap yang terbuat dari seng baja yang kerap tertiup angin, sehingga sangat riskan jatuh dan mengenai penonton di tribun,” kata Deni. (ygo/sep)