Sementara belajar dari agama menempatkan siswa di pusat proses pembelajaran dalam menemukan jawaban atas pertanyaan mereka sendiri tentang isu-isu agama dan moral. Pada pendekatan ini, kita (siswa) mempelajari agama dimaksudkan untuk lebih kritis terkait isu-isu kekinian atau kontemporer. Sekaligus memperkuat basis moral agama dalam memandang berbagai isu kontemporer tersebut. Basis moral agama atau nilai-nilai agama yang universal menjadi fondasi untuk menjawab berbagai persoalan aktual tersebut. Disini sekaligus membuktikan bahwa agama bisa memberi jawaban atas persoalan kekinian, aktual dengan tetap berpegang pada teks namun tetap kontekstual. Beberapa ahli dan praktisi sepakat bahwa belajar ke dalam agama harus diajarkan sejak dini untuk membangun landasan karakter keagamaan yang inklusif.
Lalu bagaimana dengan belajar Pancasila? Apakah sama pendekatannya dengan belajar agama? Untuk menjawabnya kita akan diskusikan di edisi selanjutnya. Semoga bermanfaat. Wallahualam bishawab.Mari kita diskusikan. Afwan Salam Kang Marbawi.