Untuk itu, pihaknya pun sudah mempersiapkan secara matang teknis Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) tersebut. “Di antaranya setiap guru diminta untuk membuat video pembelajaran atau tutorial yang kemudian diunggah ke saluran YouTube SDIT Cendekia Purwakarta Official,” kata Andri.
Dengan begitu, sambungnya, siswa didampingi orangtuanya tinggal mengaksesnya kapan saja. Bisa pagi, siang atau malam sepulang orangtua bekerja. “Kami juga menyiapkan studio khusus untuk Zoom Meeting, yang sangat bermanfaat pada saat Pekan Taaruf,” ujarnya.
Terkait PJJ, Andri menegaskan semua pihak harus mentaatinya karena masih dalam masa pandemi. Terlebih ada kasus penambahan positif Covid-19 di Purwakarta.
Baca Juga:Penerapan New Normal, Gugus Tugas Masif Lakukan Penyemprotan DisinfektanBantuan Sosial Tunai Pertanian Tidak Tepat Sasaran, Pemilik Lahan 5 Ha Dapat Bantuan
“Dinas Pendidikan ingin melindungi siswa agar terhindar dari Covid-19. Pihak sekolah tentu harus mentaati itu walaupun banyak orangtua yang ingin belajar tatap muka. Semua harus mengerti dan bersabar, serta berdoa agar pendemi ini segera berlalu,” ucapnya.
Dirinya pun memahami ada kekhawatiran pembelajaran daring ini tak dapat mencapai kurikulum 100 persen. “Karenanya kami selalu mengupayakan pemilihan materi dan teknis pembelajarannya sehingga bisa diserap oleh siswa,” ucapnya.
Tak kalah penting, kata Andri, adalah membangun kerja sama dengan orang tua siswa. “Baik guru maupun orang tua harus proaktif selama PJJ ini,” ujarnya.(add/ysp)