Oleh :
Lutfya Friska dan Maisy Putri Lestari
(Mahasiswa Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Bayang – bayang ancaman resesi ekonomi yang akan melanda Indonesia semakin nyata akibat pandemi Covid – 19. Resesi ekonomi adalah penurunan kinerja ekonomi dimana Produk Domestik Bruto (GDP) bernilai negatif yang terjadi selama beberapa bulan berturut – turu dalam setahun yang dialami sebuah negara. Salah satu negara tetangga yang telah mengalami resesi yaitu Singapura dan tidak hilang kemungkinan bahwa resesi juga melanda Indonesia.
Saat ini Indonesia berada dalam jurang resesi dimana menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani bahwa Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi pada kuartal II hanya kontraksi sekitar 3,1%, hal ini sejalan dengan perkiraan bahwa kondisi perekonomian di Indonesia akan mengalami penurunan sekitar -3% sampai -6% pada bulan April hingga Juni tahun ini akibat pandemi Covid-19.
Banyak hal yang menyebabkan Indonesia berada di jurang resesi akibat pandemi Covid – 19 ini seperti terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara besar – besaran di beberapa kota, menurunnya berbagai sektor ekonomi akibat diberlakukannya PSBB diberbagai wilayah, menurunnya produktivitas masyarakat akibat pandemi Covid – 19 yang menyebabkan penurunan pengeluaran konsumsi rumah tangga yang memperburuk keadaan ekonomi di Indonesia beberapa bulan terakhir.
Baca Juga:Ridwan Kamil: Sekolah Boleh Tatap Muka TapiBerdasarkan Rasio dari WHO, 7.500 Warga Subang Harus Di-tes Swab
Dengan adanya dampak Covid – 19 tersebut dan tidak adanya kepastian tentang kapan pandemi Covid – 19 yang mewabah Indonesia akan berakhir, maka laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia semakin berat di kuartal II pada tahun ini yang membuat perekonomia di Indonesia tidak dapat bergerak secara leluasa dan membawa Indonesia berada diambang resesi yang tentu saja menimbulkan dampak buruk di berbagai lini kehidupan.
Pandemi covid-19 yang kunjung reda di pertengahan tahun 2020 ini mengimbas ke dalam sector perekonomian negara, perekonomian yang sulit untuk dikendalikan menyebabakan terjadinya resesi. Dampak dari terjadinya resesi suatu negara berakibat pada tingkat kemiskinan dinegara semakin tinggi dan tingkat pengangguran yang tibnggi akibat adanya PHK besar-besaran di perusahaan.
Untuk mengurangi dampak resesi gunakan Sembilan strategi yang dapat diaplikasikan untuk menghadapi masa resesi antara lain berupa siapkan dana darurat,segera lunasi hutang, tunda terlebih dahulu pengeluaran besar, tingkatkan kapasitas dan kualitas si tempat bekerja supaya terhindar dari pengurangan pegawai,cari penghasilan tambahan dari segi hobi atau memanfaatkan kemampuan yang dimiliki, dan yang terakhir keep a positive mindset supaya terhindar dari kekhawatiran yang menimbulkan kepanikan.