SUBANG-Penyaluran bantuan sosial (Bansos) tahap 2 dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, baru sekitar 15 persen atau 7.158 dari 47.720 paket. Hal itu disebabkan banyaknya desa yang menunda, padahal batas waktu penyaluran tinggal 5 hari lagi.
Satgas Bantuan Covid Kantor Pos Cabang Subang, Agus Solihudin mengatakan bantuan tersebut sangat dibutuhkan masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Paket senilai Rp500.000, dimana Rp350.000 berbentuk komoditi dan Rp150.000 berbentuk uang tunai. “Data penerima Banprov tahap ke 2 ini sebanyak 47.720 kepala keluarga. Untuk pengadaan komoditi kerjasam dengan Bulog. Saat ini masih pendistribusian ke desa-desa,” kata Agus kepada Pasundan Ekspres, kemarin.
Dia menyebut alasan desa menunda pendistribusian itu disebabkan data yang tidak valid karena banyaknya warga yang masuk klasifikasi penerima Banporv namun tidak terdata.”Kalau kita hanya bertugas mendistribusikan saja,” ucapnya.
Baca Juga:Lembur Tohaga Diharapkan Jaga Spirit KetangguhanPT Dahana Latih Online dan Offline UMKM
Pihaknya pun sudah berkordinasi dengan pihak desa agar mau membuka diri untuk menerima pendistribusian paket Banprov tersebut. Hal itu mengingat waktu untuk pendisrtibusian hanya menyisakan 5 hari lagi. “Waktu yang disediakan hanya 15 hari, sekarang sudah masuk 10 hari baru 15 persen,” ungkapnya.
Menanggapi persoalan itu, Kepala Bidang Fakir Dinas Sosial Kabupaten Subang, Saeful Arifin mengaku pihaknya hanya bertugas memonitoring saja. Pihak Kantor Pos pun diminta untuk segera mendistribuskan Banprov tahap ke 2 tersebut.”Jika tidak didistribusikan tepat waktu, maka dikhawatirkan Pemprov akan menimbang kembali untuk memberikan bantuan kepada kabupaten Subang. Karena target pendistribusian itu hanya 15 hari saja,” tukasnya.(ygo/sep)