Tingginya angka penderita akan menurunkan tingkat Human Security di Afrika Selatan.
Epidemi HIV di Afrika Selatan berkembang sangat cepat dibanding dengan negara sekitar lainnya. Meluasnya penyebaran HIV AIDS di Afrika Selatan telah memberi dampak yang sifnifikan terhadap penurunan sumber daya manusia. Afrika Selatan sebagai negara terbesar di Benua Afrika dengan tingkat prevalensi tertinggi di dunia menimbulkan dampak di berbagai sektor.
Pertama, kesehatan. Dampak yang dirasakan langsung dari HIV AIDS terjadi di sektor kesehatan. Dampak kesehatan dari HIV AIDS adalah tingginya angka kematian karena HIV AIDS. Dengan masih tingginya angka kematian karena HIV hal tersebut akan berakibat pada penurunan sumber daya manusia dari segi kuantitas maupun kualitasnya.
Kedua, pendidikan. Dampak HIV AIDS mempersulit aspek ini karena menghadapi hambatan atau kekurangan dalam mengakses pendidikan. Meningkatnya angka kematian dan morbiditas antar guru berarti semakin besar jumlah guru baru yang harus dilatih.
Baca Juga:Anggaran Pemekaran Rp100 Juta Dilahap Covid-19Sehari Tersangka Bisa Produksi 50.000 Butir Obat Terlarang
Ketiga, pembangunan sosial. Ada 2 aspek dampak HIV AIDS terhadap pembangunan sosial. Pertama, HIV AIDS berkaitan antara hasil kesehatan dan perkembangan indikator lainnya (misalnya, PDB per kapita) untuk standar hidup di Afrika Selatan dan sejumlah negara lain mengalami tingkat prevalensi HIV yang tinggi.
Sedangkan harapan hidup dan kemakmuran ekonomi berkolerasi erat antar negara. Kedua, HIV AIDS mempengaruhi ketidaksetaraan dan kohesi sosial selama kasus berlangsung. Prevalensi HIV berbeda di antara kelompok sosial ekonomi atau pendapatan dan kekayaan rumah tangga berbeda dalam hal kemampuan mereka untuk mengatasi HIV AIDS dan akses terhadap layanan kesehatan berkolerasi dengan karakteristik sosio-ekonomi individu atau rumah tangga.
Keempat, ekonomi. Efek HIV AIDS berpengaruh terhadap PDB per kapita. Dengan meluasnya perkembangan HIV AIDS, banyak keluarga yang terjangkit penyakit tersebut. Jika dalam suatu keluarga orang tuanya mengidap HIV AIDS, mereka cenderung menganggur dan tidak memiliki sumber pendapatan. 80% keluarga kehilangan separuh dari pendapatan mereka ketika kepala keluarga meninggal dunia akibat HIV AIDS.
Terdapat beberapa kebijakan atau solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi maupun mencegah penularan HIV AIDS. Pertama, tes dan konseling untuk HIV dan IMS (Infeksi Seksual Menular). Tes untuk HIV dan infeksi sesksual menular sangat berguna untuk menurunkan resiko HIV. Pada program ini, setiap orang akan tahu tentang status infeksi mereka sendiri dan dapat mengakses layanan pencegahan dan pengobatan yang diperlukan dengan mudah.