Oleh: Danis
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta
Rusia merupakan salah satu negara yang paling maju di dunia yang dulunya dikenal dengan Uni Soviet. Dengan luas wilayah mencapai 17.125.200km^2, Rusia adalah negara terluas di dunia.
Wilayahnya mencakup seperdelapan luas daratan di bumi. Namun ketika melihat peta kepadatan penduduk dunia, jumlah populasi Rusia hanya mencapai sebesar 146.7 orang pada 2019. Angka populasi ini turun dibadingkan sebelumnya yaitu 146.8 Orang untuk tahun 2018. Dari mulai tahun 1949 sampai 2019, dengan 71 observasi data ini mencapai angka tertinggi sebesar 148.6 Orang pada 1992 dan terendah sebesar 101.4 orang.
Demikian data tersebut yang dirilis dalam Badan Statistik Federal Rossat.
Kondisi yang semacam ini, Rusia memang mengalami begitu besar krisis demografi penduduk yang tidak sebanding dengan luas negaranya. Bila dibandingkan dengan Tiongkok yang hampir 1.2 miliar jiwa dengan luas wilayah tidak sebesar Rusia.
Baca Juga:KPK Serahkan Lahan Sitaan di Cirangkong dan Kumpay Senilai Rp20 Miliar untuk Dikelola TNIBerantas Buta Huruf Al-Quran Melalui Sadesha
Tren populasi pertumbuhan penduduk Rusia ini akan terus menurun dalam waktu dekat apabila tidak ada Kebijakan dari pemerintah Rusia. Hal ini karena memang wilayah Rusia merupakan daerah yang terlalu dingin untuk dihuni manusia sehingga banyak orang Rusia melakukan migrasi ke sejumlah Wilayah lain termasuk ke Eropa.
Ada sejumlah wilayah di bagian wilayah utara dan timut Rusia tidak berpnghuni bukan berarti ini penyebab turunnya angka populasi manusia di negara Rusia akan tetapi pasca Perang Dunia II dimana Uni Soviet kehilangan antara 25 hingga 30 juta orang berdarah Rusia meninggal akibat perang yang terus berkecamuk yang mengakibatkan kehancuran negara Rusia diakhir tahun 1960 hingga tahun 1990-an. Situasi demikian yang menjadikan generasi muda di Negara Rusia sedikit.
Setelah Perang Dunia II, Rusia menjadi negara dengan tingkat kelahiran rendah dan itu bukan kebetulan bahwa pada 1960-an Rusia menjadi salah satu negara pertama yang tingkat kelahirannya berada di bawah tingkat penggantian generasi,” ungkap dari Direktur Institut Demografis di Sekolah Tinggi Ekonomi, Moskow, Anatoly Vishnevsky. Kejatuhan populasi pascaperang kemudian diperparah oleh kondisi ekonomi dan sosial yang mengerikan di Rusia tahun 1990-an. Situasi kala itu mengakibatkan minimnya generasi muda yang bisa menjadi orang tua 20 – 25 tahun kemudian. Akibatnya, penurunan populasi saat ini akan bertahan selama beberapa waktu.