LEMBANG–Para alumni Bima Cakti Akabri 1995 melaksanakan aksi bakti sosial dengan menggelar aksi donor darah di Aula Parahyangan Pusdikajen Kodiklatad Lembang, kemarin.
Komandan Pusdik Ajen Kodiklat TNI AD yang juga Alumni Akabri 95, Kolonel (CAJ) Ridwan mengatakan, jelang acara puncak reuni perak Akabri 95, sudah dilangsungkan berbagai kegiatan bakti sosial di wilayah Bandung Raya.
Sedangkan acara puncak sendiri akan dilangsungkan secara virtual di dua lokasi, yakni Resimen Induk Kodam (Rindam) III Siliwangi dan Pusat Pendidikan Keuangan (Pusdikku) Kodiklat TNI AD.
Ridwan mengungkapkan, untuk kegiatan pembagian sembako sudah dibagikan sebanyak 1.400 paket yang langsung dibagikan oleh perwakilan alumni dari angkatan darat, angkatan udara, angkatan laut dan kepolisian. “Sembako diantarkan langsung ke penerima yang sudah ditentukan panitia. Selain itu pembagian sembako juga dilakukan di depan Gedung Sate,” ungkapnya.
Baca Juga:Penyebab Tingkat Kematian Bayi Pada Tahun 2019HIV/AIDS, Virus dengan Tingkat Kematian yang Cukup Tinggi, Bagaimana Dampaknya Terhadap Penduduk Dunia?
Selain pembagian sembako, lanjut Ridwan, para alumni juga menggelar aksi donor darah yang dilaksanakan sebanyak dua kali. Pertama, donor darah dilangsungkan pada Kamis dan Jumat (23/7) yang diikuti 280 pendonor, di Pusat Pendidikan Perbekalan Angkutan (Pusdik Bekang) Kodiklat TNI AD, Kota Cimahi.
Selanjutnya, aksi donor darah dilaksanakan di Pusdik Ajen Kodiklat TNI AD pada (24/7) yang diikuti sebanyak 115 orang pendonor dan jumlah labu darah yang bisa diambil sebanyak 80 buah. “Diharapkan dengan kegiatan bakti sosial di tengah pandemi Covid-19 ini, kami sebagai alumni Akabri 95 bisa berbagi dan berpartisipasi dalam memenuhi ketersediaan darah, terutama bagi mereka yang tengah menjalani perawatan medis,” jelas Ridwan.
Dimasa pandemi Covid-19 pendonor turun 60%
Kepala Bidang Pengadaan Darah, PMI Kota Bandung, Wahyu Suryawijaya menyatakan, kegiatan donor darah dalam pandemi Covid-19 memang sangat terkendala, dan itu berdampak terhadap ketersediaan darah. Sampai saat ini jumlah pendonor mengalami penurunan sebanyak 50 persen hingga 60 persen.
“Kalau pun ada kegiatan donor darah prosesnya cukup lama karena harus menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, masyarakat yang akan mendonorkan darahnya juga takut untuk datang,” katanya.
Dalam mengatasi masalah ini, Ketua PMI Pusat Yusuf Kalla menghimbau pada setiap kepala staf angkatan dan Polri untuk membantu dengan menggelar kegiatan donor darah. Sejauh ini di kesatuan TNI dan Polri di wilayah Bandung sudah melaksanakan tiga kali kegiatan donor darah. “Kegiatan ini sangat membantu sekali bagi masyarakat/pasien yang membutuhkan labu darah untuk keperluan menjalani operasi,” jelas Wahyu.