NGAMPRAH-Produksi Kopi di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dari tahun ke tahun terus melimpah. Bedasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) KBB, produksi kopi pada tahun 2019 sebesar 824,70 ton kopi arabika dan 165, 14 ton kopi robusta.
Namun, produksi melimpah kopi tersebut khususnya pada tahun ini, tidak diimbangi dengan harga kopi di pasaran. Hal itu disebabkan pandemi Covid-19, yang menghambat arus distribusi ke luar negeri.
“Untuk harga green beans kopi arabika hanya dikisaran Rp85.000 per kg. Padahal, harga di petani itu Rp110.000 per kg,” kata Kepala DPKP KBB, Heru didampingi Kasi Pengolahan dan Pemasaran saat ditemui Pasundan Ekspres di Ngamprah, Senin (27/7).
Baca Juga:Kuatkan Eksisitensi NU di Kecamatan PamanukanBupati Siapkan Stimulan Bantu Korban Pohon Tumbang di Kampung Cilimus
Meski pemasaran kopi asal KBB ini masih didominasi di pasar lokal sekitar 60 persen dari jumlah produksi kopi secara keseluruhan, namun pemasaran internasional masih dianggap sangat menjanjikan.
“Konsumsi kopi di pasar internasional itu sekitar 40 persen dari jumlah total produksi kopi di KBB. Tentunya, kopi arabika masih mendominasi karena memiliki karakteristik yang berbeda dengan kopi robusta,” ungkapnya.(sep)