Oleh:Sika Putri Noor Fitriyani
Fakultas/Jurusan Geografi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Masuknya wabah virus corona ke Indonesia sangat mengejutkan dan membuat panik sebagian masyarakat. Pada awalnya orang-orang tidak percaya dan beranggapan bahwa tidak mungkin virus ini akan masuk dan menyerang Indonesia karena isu yang beredar di media bahwa negara dengan iklim tropis tidak akan terserang virus Corona, namun ternyata keadaan menjadi seperti sekarang ini. Jumlah pasien positif dan pasien yang meninggal setiap harinya bertambah.
Pandemi COVID-19 telah banyak menyebabkan dampak-dampak yang merugikan disuatu negara terutama Indonesia. Dampak pada sektor kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi, hingga aktivitas beribadah yang dirasa masyarakat. Hal ini menyangkut persoalan kesejahteraan sosial masyarakat.
Baca Juga:Semprot Para Petinggi BUMD, Emil Minta Buat Rancangan Kerja Dalam 14 HariJelang Musim Tanam, Petani Compreng Berburu Tikus
Kegiatan-kegiatan diluar rumah yang dibatasi, pemerintah menghimbau untuk bekerja, belajar dan beribadah diri rumah semasa pandemi virus ini. Pada sektor pendidikan yang dimana dilakukan pembatalan Ujian Nasional 2020, tertunda dan terhambatnya kegiatan penerimaan sekolah, perkuliahan hingga kerja, terhambatnya proses ngajar – mengajar, dan diberlakukannya kegiatan mengajar daring yang sangat kurang efisien dan kondusif.
Untuk mengetahui seberapa besar dampak virus corona terhadap dunia pendidikan di indonesia dan seberapa efektifkah langkah belajar dari rumah yang sudah berjalan selama ini perlu dilakukan riset mendalam untuk mengkajinya. Yang pasti kebijakan pemerintah ini diharapkan bisa mengurangi mobilitas pelajar dan mahasiswa sehingga dapat menekan penyebaran. Tetapi harus diperhatikan juga adalah bagaimana agar siswa tidak kehilangan hak-hak belajarnya selama pandemi COVID-19.
Pada sektor ekonomi juga terlihat dampak corona dengan banyaknya moda bisnis yang tidak bisa berjalan normal serta mengalami penurunan pendapatan, berkurangnya produktivitas kerja dan pengurangan ekspor sekaligus kenaikan impor yang berimplikasi pada berkurangnya pertumbuhan ekonomi.
Bagaimana bagi mereka para pekerja sektor informal yang tidak dapat bekerja? Lain hal jika pekerja sektor formal, mereka tetap mendapatkan gaji walaupun tidak perlu keluar rumah, sedangkan para pekerja sektor informal tidak bisa bekerja atau berdagang seperti biasa dan mengalami penurunan pendapatan drastis, mereka mengurangi jam bekerja atau berdagang dan target penjualan demi tetap berjualan dan mendapatkan penghasilan.