SUBANG-Puskesmas Pamanukan kembali melaksanakan Rapid Tes Massal (RDT). Ada 100 quota RDT yang dilakukan Puskesmas Pamanukan, hal itu sesuai intruksi Dinas Kesehatan Kabupaten Subang.
Kepala Puskesmas Pamanukan, dr. Bahtiar Rivai menyebut, pelaksanaan rapid test tersebut dilaksanakan secara mendadak. Sebab instruksi dari dinas baru keluar pada Jum’at malam. “Kita dapat info bahwa ada pengadaan rapid test masal lagi sebanyak 100 untuk Puskesmas Pamanukan, jadi belum Swab Tes ini masih Rapid tes,” jelasnya.
Mengenai sasaran, dr. Bahtiar menyebut, sasaran pelaksanaan rapid test kali ini adalah warga yang tingkat mobilitasnya tinggi keluar dari zona orangnya di Jawa Barat, seperti Kota Bandung, Kota Cimahi, Bekasi, Depok, serta Bogor dan juga Jakarta. “Sasarannya warga yang mobilitas bolak-balik ke daerah itu, dari 8 desa yang ada di Kecamatan Pamanukan,” ucapnya.
Baca Juga:Jabat Camat Pamanukan, M Solih : Adaptasi Kecamatan Baru DuluPengurus ISSI Subang Resmi Dilantik
Selain itu, Rapid tes kali ini juga menyasar ibu hamil di wilayah Kecamatan Pamanukan. Tujuannya adalah, surat tidak reaktif juga dibutuhkan oleh ibu hamil kaitanya dengan pemeriksaan atau konsultasi. “Ada rumah sakit yang memang mensyaratkan surat non reaktif Covid-19. Nah ini berguna untuk ibu-ibu hamil ini, ketika konsultasi atau kontrol surat ini bisa berguna dan jadi pegangan,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, secara psikologis rapid test juga dapat memberikan dampak psikologis atau ketenangan bagi ibu hamil. “Kalau hasilnya non reaktif tentu secara psikologis juga ada dampak, ibu hamil ini tenang,” imbuhnya.
Sementara itu mengenai Swab tes, dr Bahtiar menyampaikan hingga saat ini Puskesmas belum mengetahui kapan Swab tes itu akan dilaksanakan dan berapa banyak quota yang didapat. “Belum ada informasi soal itu, ya kalau ada pun itu tentu sangat baik apalagi secara keakuratan swab tes itu paling tinggi,” pungkasnya.(ygi/sep)