NGAMPRAH-Pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap sektor perekonomian masyarakat. Seperti pada aktivitas ekspor-impor sejumlah komoditi.
Salah satunya pada kegiatan arus distribusi kopi asal KBB ke sejumlah negara tujua ekspor.
Kepala DPKP KBB, Heru Budi didampingi Kasi Pengolahan dan Pemasaran Firman Apriansyah mengatakan meski pemasaran kopi asal KBB ini masih didominasi di pasar lokal yakni sekitar 60 persen dari jumlah produksi kopi secara keseluruhan, namun pemasaran internasional masih dianggap sangat menjanjikan.
“Konsumsi kopi di pasar internasional itu sekitar 40 persen dari jumlah total produksi kopi di KBB. Tentunya, kopi arabika masih mendominasi karena memiliki karakteristik yang berbeda dengan kopi robusta,” ungkapnya.
Baca Juga:Tim Paskibraka Kabupaten Subang Bersiap Kibarkan Sang Merah PutihPembayar Pajak Kendaraan Meningkat, Samsat Subang Semakin Permudah Pelayanan
Dia menyebut negara-negara eropa menjadi salah satu tujuan ekspor terbesar, seperti Jerman, Belanda, Inggris dan Rusia. Meski dmeikian, kopi asal KBB juga banyak dipesan oleh negara-negara asisa seperti Korea Selatan, Singapura dan lainya. “Untuk tahun ini potensi transanksi mencapai 320.64 ton kopi. Itu jumlah total dari seluruh transaksi,” jelasnya.
Dia menjelaskan produksi Kopi di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dari tahun ke tahun terus melimpah. Bedasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) KBB, produksi kopi pada tahun 2019 sebesar 824,70 ton kopi arabika dan 165, 14 ton kopi robusta. “Untuk harga green beans kopi arabika hanya dikisaran Rp85.000 per kg. Padahal, harga di petani itu Rp110.000 per kg,” pungkasnya.(sep)