55 Dalam Kondisi Sakit
NGAMPRAH-Jelang Hari Raya Idul Adha tahun ini, 1.300 hewan kurban di KBB diduga belum cukup umur. Hal itu berdasarkan pemeriksaan Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) Kabupaten Bandung Barat (KBB) selama beberapa pekan lalu.
Sesuai dengan ketentuan, dinas tidak bisa memberikan label pada hewan tersebut. “Kita tidak bisa memberikan label pada hewan kurban yang usianya masih muda. Jadi hewan yang cukup umur saja, kita beri label sehat dan layak untuk dijadilan kurban,” ujar Kepala Dispernakan KBB, Undang Husni Thamrin, Rabu (29/7).
Selain belum cukup umur, hasil pemeriksaan tersebut ditemukan 55 hewan kurban dalam kondisi sakit. Jika sakitnya ringan seperti sakit mata, cukup diberi obat tetes.
Dalam tiga hari, dipastikan bisa sembuh. Petugas pemeriksa hewan bisa kembali lagi dan memberikan label pada hewan itu.
Baca Juga:Pembelajaran dalam jaringan (Daring) Terkendala TeknisKetua MUI Purwakarta: Pandemi Bukan Alasan untuk Tidak Berkurban
Undang mengatakan, berdasarkan laporan dari petugas pemeriksa hewan kurban secara online, tercatat 3.000 ekor sapi dan 7.000-an ekor lebih domba yang telah mendapatkan label.
Namun saat ini, 39 petugas dari dinasnya masih melakukan penyisiran untuk mengetahui kesehatan hewan tersebut. “Sebenarnya target kita untuk pemeriksaan sapi 3.000 ekor, sudah tercapai. Tinggal target pemeriksaan domba sebanyak 2.000 ekor lagi yang belum tercapai. Makanya kita masih gencar lakukan penyisiran,” jelas Undang.
Penyisiran pemeriksaan hewan kurban tersebut dilakukan di 8 pasar hewan seperti Pasar Hewan Gununghalu, Rongga, Sindangkerta, Cililin, Cihampelas, Batujajar, Padalarang dan Cipeundeuy. Termasuk menyisir hewan yang dijajakan di pinggir jalan bahkan hingga ke kandang.
Menurut Undang, pemeriksaan hewan kurban tersebut sangat penting, untuk menjamin kesehatannya. Ia mengimbau pada masyarakat agar berhati-hati dalam memilih hewan kurban, supaya terjamin kesehatannya. “Cari saja hewan kurban yang sudah kita beri label, supaya aman. Karena sudah lolos pemeriksaan,” tandasnya.
Sementara itu, Dede penjual hewan kurban di Lembang mengakui seluruh hewan yang dijual olehnya telah lulus uji kesehatan dari dinas terkait. “Hewan Kurban disini sudah lolos uji kesehatan, oleh karena itu di kasi label sehat,” jelasnya.(eko/sep)