SAGULING-Wisata Alam Saung Kondang dan yang memiliki 3 Curug berada di Kampung Cikondang RT 02 RW 02 Desa Saguling Kecamatan Saguling Bandung Barat, meskipun baru dibuka sudah mulai ada penataan.
Didalam kawasan Saung Kondang terdapat tiga Curug, diantaranya Curug Halimun, Curug Hawu dan Curug Pangulaan. Tempat Wisata ini baru dilakukan pembukaan akses dan penataan diantanya dengan pemotongan pohon, rumput dan pembuatan saung-saung kecil secara terpisah untuk tempat para wisatawan beristirahat.
Tempat wisata milik Desa ini akan menjadi pekerjaan rumah untuk Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB.
Baca Juga:1.300 Hewan Kurban di KBB Belum Cukup UmurPembelajaran dalam jaringan (Daring) Terkendala Teknis
Kepala Desa Saguling, Lia Mutiara menjelaskan nama Saung Kondang diambil dari nama Kampung Cikondang tempat lokasi berada, dan tujuan dibuat Saung ini agar dapat menjadi Wisata Alam.
“Jadi, disini kan ada Curug Halimun yang terkenal dengan keindahan Air Terjunnya, nah untuk mencapai Curug tersebut nantinya wisatawan akan melewati lokasi tempat Saung ini. Jadi selain bisa sebagai tempat beristirahat, disini pengunjung bisa menikmati pemandangan alam dari Saung-saung yang akan dibuat”, jelasnya.
Berharap pemerintah beri bantuan
Lia berharap, dengan mulai dibukanya akses lokasi wisata ini akan segera ada bantuan dari Pemerintah melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) agar pembangunan bisa lebih baik, lalu juga bisa diberikan pembinaan.
Sementara itu, Ketua Pokdarwis Curug Halimun, Ryan Mohamad Agung menjelaskan bahwa di Desa Saguling memang mempunyai potensi bagus dijadikan sebagai Destinasi Wisata. “Disini, terdapat 4 Wisata Alam yang mempunyai potensi sangat bagus, yakni Saung Kondang Curug Halimun, Curug Hawu, dan Curug Pangulaan. Awalnya disini rest area, namun karena punya potensi, maka kita buat sebagai Destinasi Wisata”, jelasnya.
Menurutnya, lokasi wisata sebagian ada yang menggunakan lahan pribadi milik warga, ada juga lahan yang merupakan milik Perhutani.
Untuk milik warga, tidak ada masalah sama sekali perizinannya, sedangkan yang milik Perhutani izin secara lisan sudah di dapat, tinggal mengurus izin secara tertulis.
“Pokdarwis Curug Halimun memang baru terbentuk sekitar 8 bulan, namun kami tetap mengharapkan bantuan dan perhatian dari Disparbud untuk melakukan pembinaan dan pelatihan bagi Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada khususnya untuk Tour Guide (Pemandu Wisata)”, ungkapnya.(eko/sep)