SUBANG – Disaat orang-orang sedang sibuk mencari pembenaran bahwa covid 19 adalah konspirasi, saat orang-orang mengeluhkan sekolah daring, karena dianggap tidak efektif dan boros kuota.
Sebuah solusi, lahir dari suatu kampung di Kecamatan Tanjungsiang. Hal tersebut, tiba-tiba saja viral diberbagai media sosial, bahwa ada gerakan yang mengundang decak kagum warganet.
Entah benar atau tidak gerakan tersebut, yang dituliskan oleh pengguna facebook bernama Wahyudiarti Setiya Ningrum. Saat di komfirmasi ke Camat Tanjungsiang, Dadan Dwiyana. Dirinya juga mengaku belum mengetahui prihal tersebut.
Baca Juga:Petani Swadaya Bangun Tambak LimpasDestinasi Wisata Baru, Saung Kondang Butuh Perhatian
“Kalau betul, itu bagus sekali, selebihnya saya belum mengetahui,” ungkapnya. (idr/ded)
Adapun pesannya sebagai berikut:
Saya kebetulan ketua RT di daerah saya..ber-inisiatif memasang Indihome untuk akses internet anak anak sekolah di lingkungan RT saya… caranya ya seperti ini :
1. satu rumah tidak dihitung berapa jumlah anak yg sekolah..tapi dihitung per KK wajib menabung 1000 rupiah per hari..disimpan di toples dinding depan rumah yg diambil setiap akhir bulan oleh karang taruna..jadi dalam 1 bulan setiap rumah mengumpulkan 30 ribu rupiah nah ini dikumpulkan dari 55 kk
2. dari 1,6 juta yg terkumpul..600 ribu untuk membayar akses internet 50 mbps… sisa 1 juta dipergunakan untuk membeli kertas beberapa RIM… beli tinta printer..… jadi kalau ada tugas yg mesti di print..ya tinggal di print saja..ga perlu ke warnet atau ke rental komputer..untuk membayar uang transport guru2 yg mau datang mengajar di kampung kami
3. dibalai RT pun di sediakan komputer hasil sumbangan orang mampu dikampung kami…anak2 yg tidak punya hp dipinjamkan hp dari anak karang taruna yg mengurusi kegiatan belajar bersama dikampung kami…anak2 muda lulusan SMA/SMK/D3 yg masih nganggur dan mau membimbing dikasih kerjaan membimbing adik2 nya di kampung..dibayar sehari 20 ribu dari uang kas RT
SOLUSI dikampung saya ya seperti itu… cukup menabung sehari 1000 rupiah per rumah
orang tua yg kerja ya silahkan kerja..yg usaha silahkan usaha… di kampung ada anak2 muda yg ga bekerja diberi tugas bimbing adik2nya yg sekolah… dibayar sehari 20 ribu bagi yg mau mengajari adik2 nya