Oleh Dr. Lili Halimah, M.Pd.
Dosen Prodi PPKn STKIP Pasundan Cimahi
Pandemi Covid-19 sudah merubah tatanan kehidupan masyarakat dunia, berbagai fenomena pandemi Covid-19 hilir mudik hadir di sekitaran kita, tidak terkecuali di Indonesia. Dalam konteks nasional, “New Normal” menjadi salah satu jalan keluar untuk bangkit pada kondisi pandemi Covid-19.
Pada era “New Normal” saatnya kita melakukan pembinaan karakter pada masyarakat guna menyelaraskan dengan karakteristik masyarakat Indonesia. Dalam hal ini pun, persoalan karakter pada era “New Normal” patut menjadi sorotan, karena pada era ini kita sebagai warga negara diajak untuk memasuki tatanan kehidupan baru dengan memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
Baca Juga:Gugus Tugas Jabar Lacak Interaksi 40 Pegawai Gedung SateTinggal Nunggu Evaluasi, Bansos Tahap III Siap Didistribusikan
Dalam pendidikan karakter, Lickona (1992) menekankan pentingnya moral action atau perbuatan moral. Moral action adalah bagaimana membuat pengetahuan moral dapat diwujudkan menjadi tindakan nyata. Untuk memahami apa yang mendorong seseorang dalam perbuatan yang baik (act morally) maka harus dilihat tiga aspek lain dari karakter, yaitu kompetensi (competence), keinginan (will) dan kebiasaan (habit).
Penekanan pada pembinaan karakter pada masyarakat melalui “New Normal” terletak pada adaptasi kebiasaan “New Normal”. Meskipun hal ini membutuhkan proses, tetapi kita tentu saja berharap bahwa “New Normal” membawa kenormalan pada masyarakat kita.
Nilai-nilai “New Normal” dapat dikatakan mengandung nilai pembinaan bagi masyarakat, karena pada situasi “New Normal” kita diarahkan untuk memiliki sikap dan perilaku guna mencegah penyebaran pandemi Covid-19. Maka dari itu, penerapan “New Normal” dapat menjadi wadah yang strategis dalam melakukan pembianan karakter pada masyarakat.
Adaptasi dengan pembiasaan “New Normal” dilakukan guna memperkokoh kebiasaan baru yang diharapkan membawa efek pada kehidupan sehari-hari masyarakat dalam rangka memutus penyebaran pandemic Covid-19. Anggraeni (2009) menyatakan bahwa belajar menghasilkan perubahan pada perilaku. Oleh karena itu, pembelajaran dalam “New Normal” diharapkan membawa pengalaman dan kegiatan adaptasi kehidupan baru yang dapat menjadi bekal bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.
Pembinaan karakter pada masyarakat melalui “New Normal” tentu saja memiliki tantangan sendiri pada kondisi pandemik Covid-19 ini. Namun demikian, pembinaan karakter penting guna memfilter sikap dan perilaku yang tidak sesuai dengan adabtasi “New Normal”.