SUBANG-Dinas Peternakan Kabupaten Subang melakukan vaksinasi hewan liar dan peliharaan. Hal itu dilakukan untuk menghindari penularan penyakit rabies yang berasal dari gigitan hewan liar.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan, Sukirman mengatakan meski sejak tahun 1995 tidak ditemukan penyakit rabies, namun antisipasi tetap dilakukan. Pemberian vaksinasi hewan liar juga menyasar peliharaan warga.
“Data Januari-Mei tahun ini, kita temukan 3 kasus gigitan anjing ke manusia, namun gigipan itu pun tidak menyebabkan penyakit rabies,” katanya.
Baca Juga:900 Goweser Ikuti Event Nasa NgaprukKisah Mantan Konsultan Pabrik yang Berjibaku Kumpulkan Zakat, Temukan Kenyaman Kerja Sambil Beribadah
Dia menambahkan hewan liar yang sangat berpotensi menularkan penyakit rabies adalah anjing dan kelelawar serta hewan yang tinggal dipegunungan. Untuk itu, ia pun meminta masyarakat menginformasikan jika akan memelihara hewan liar yang akan dipelihara. “Informasikan saja kepada kami, ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Dia menjelaskan tanda-tanda hewan yang berpenyakit rabies antara lain mulut hewan berair, takut air, takut cahaya, gelisah dan pandangannya ketakutan. Adapun tanda-tanda manusia yang tergigit atau terinfeksi rabies mulai dari kehilangan kesadaran, menceracau, hingga menyebabkan kematian.
“Jika ada hewan seperti itu segera laporkan, atau jika ada masyarakat yang terkena gigitan hewan dengan ciri-ciri tadi, maka sebaiknya korban langsung dibawa ke UPT Peternakan atau hubungi kami,” pungkasnya.(ygo/sep)