SUBANG-Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kunjungi Pelabuhan Patimban untuk mengecek kesiapan Pelabuhan Patimban yang akan dilaunching November 2020 mendatang.
Menhub RI Budi Karya Sumadi pun mengapresiasi langkah cepat semua pihak yang terlibat dalam pembangunan Pelabuhan Patimban. Pelabuhan Patimban pada fase pertama ini akan memiliki kapasitas hingga 250.000 twentyfeet equivalent units (TEUS) dan bisa segera melakukan ekspor kendaraan setelah dilaunching nanti.
“Tahap pertama ini untuk menampung dermaga container 250.000 TEUS dan untuk car Terminal hingga 218.000 CBU (completely build up). Kalau di ekuivalenkan itu bisa sampai 1-2 kapal bersandar perhari,” ucap Menhub Budi Karya Sumadi.
Baca Juga:Bupati Subang Ruhimat: ASN Harus Kerja Lebih KerasKaryawan Pesat Global Indonesia di Swab Test
Sementara itu, dari sisi infrastruktur pendukung pelabuhan, Budi menjelaskan bahwa akan ada jalan tol yang dibangun khusus menuju Pelabuhan Patimban. Sementara untuk akses warga, akan dibangun jalan khusus sehingga nantinya warga sekitar tidak akan menggunakan jalan yang sama dengan akses menuju pelabuhan.
Akan bangun jalan untuk masyarakat
“Secara umum ada jalan tol dan jalan yang akan dibuat, di mana ada jalan yang memang formal untuk pelabuhan. Tetapi untuk masyarakat kita akan membangun juga jalan supaya masyarakat tidak bergabung dengan jalan-jalan yang memang untuk ke lokasi pelabuhan,” ucap Budi.
Pembangunan pada Fase I ini menghabiskan anggaran senilai Rp 14 triliun. Pelabuhan Patimban yang dibangun sejak 2018 memiliki total keseluruhan investasi pembangunan hingga 2027 ditaksir mencapai Rp 47 triliun dengan luas 654 hektare, di antaranya 300 hektare untuk peti kemas dan terminal kendaraan serta 354 untuk backup area.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut, pelabuhan Patimban akan menjadi pelabuhan yang terbesar dab tercanggih di Indonesia yang mampu menggerakan roda perekonomian di Jawa Barat. “Semua bekerja dengan orchestra yang baik sehingga, mimpi besar ini bisa terwujud,” kata Kang Emil.
Selain itu, pada Bulan November ini, meski masih dalam situasi pandemi Covid-19, Pelabuhan Patimban bisa langsung memulai kegiatan ekonominya dengan melakukan ekspor kendaraan otomotif. “Ekspor udah bisa dimulai di pelabuhan tercanggih dan terbesar di Indonesia ini,” ucapnya.