SUBANG-Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan menggandeng Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk mendesain langsung Kota Baru Patimban. Masterplan Kota Baru Patimban diprediksi akan memberikan multiplier effect bagi Perekonomian Subang juga Jawa Barat.
Ridwan Kamil menyebut, Provinsi Jawa Barat sebagai barometer perekonomian di Indonesia kedepan memiliki satu zona baru yang terbilang luarbiasa. Keberadaan Segitiga Rebana (Cirebon, Patimban dan Majalengka) merupakan peluang besar untuk tumbunya zona indutstri dan perekonomian.
“Semua mendukung ada kereta api , Pelabuhan, Bandara dan jalan tol yang mendukung satu samalain,” ucap Kang Emil di Pelabuhan Patimban Minggu (9/8) dalam kegiatan peninjauan bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Baca Juga:Calon Tersangka Kasus CSR Alun-alun Subang Siap DieksekusiWardah Sasmi
Kang Emil mengaku, pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) terkait desain master plan kota baru Patimban. Dalam master plan tersebut, rencananya Pelabuhan Patimban akan dilengkapi saranapendidikan kemaritiman.
“JICA sudah berjanji kepada kami untuk mendesain master plan kota baru Patimban. Kita berharap (ada) muntahan ekonomi, karena saya sedang menghitung multiplier effect dari Patimban,” ujar Emil.
Pertumbuhan ekonomi akan semakin mantap
Untuk kegiatan pelabuhan ini, kata dia, akan sangat luar biasa. Karena, akan hadir ribuan pekerjaan, pertumbuhan-pertumbuhan ekonomi turunan dari kegiatan (di pelabuhan), termasuk rencana kami ingin membangun politeknik kemaritiman.
Terkait politeknik kemaritiman, menurut Emil, hal itu bertujuan mendorong pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) warga Kabupaten Subang maupun Jabar pada umumnya agar turut meningkatkan pengetahuan kemaritiman sehingga hadirnya Pelabuhan Patimban bisa membawa manfaat bagi warga.
Pemprov Jabar pun, kata dia, bekerja sama dengan pihak swasta dari Glasgow College of Maritime, Skotlandia, Inggris, untuk menghadirkan politeknik kemaritiman di Patimban. “Itulah kenapa master plan Patimban di luar keteknisan pelabuhannya perlu segera kita imajinasikan, sehingga tata ruang, investasi, dan hal-hal seperti ini bisa kami kebut juga,” kata Emil.
Sementara itu, Menhub RI Budi Karya Sumadi mendukung rencana Emil untuk menggelar pertemuan dengan JICA terkait desain master plan kota baru Patimban. “Saya setuju untuk melakukan pertemuan dengan JICA. Paling tidak kalau belum ada master plan-nya kita diskusi tentang apa saja yang harus dilakukan. Mungkin kita bisa membuat term of reference bagi kota Patimban,” papar Budi.