Kusnali yang hobi olahraga sepak bola, menceritakan situasi Lapas Sanana Kepulauan Sula Maluku Utara yang bisa dikatakan mencekam. Saat itu, para narapidana sulit diatur, bahkan para petugas tidak merasa nyaman dan kerap mendapatkan ancaman.
Narapidana sering bertindak anarkis, seperti menjebol pintu, hingga rumah dinas petugas yang dilempari. “Saya juga mengalami saat di rumah dinas. Ketika ada istri saya, di sana dilempari narapidana,” ungkapnya.
Sejak 20 orang narapidana tersebut dipindahkan ke Lapas Ternate, maka kondisi Lapas Sanana Kepulauan Sula – Maluku Utara menjadi aman terkendali. P
Baca Juga:Tani KomunalDua Lembaga Sepakati Akselerasi Ekonomi
etugas pun nyaman dalam bertugas. Ketika sudah aman, ternyata saya pindah tugas ke Lapas Ternate dan bertemu kembali dengan 20 orang narapidana yang saya pindahkan.
“Mereka bertemu saya lagi ketika menjabat di Lapas Ternate. Seperti biasa saja, kita menjadi dekat. Karena prinsip saya, para narapidana harus dijadikan sebagai keluarga,” katanya.
Kusnali menerapkan pembinaan terhadap para narapidana dengan halus dan kekeluargaan. Kusnali memiliki keinginan untuk menjalankan ibadah haji, karena keinginan tersebut sudah sangat menggebu-gebu. “Keinginan saya, ingin menjalankan ibadah haji,” ujarnya.(ygo/vry)