Komentarnya muncul setelah Moskow menawarkan untuk memasok vaksin ke Filipina. Kementerian Kesehatan Filipina dilaporkan mengatakan, para pejabatnya sedang dalam pembicaraan dengan RDIF mengenai dosis dan mendirikan laboratorium manufaktur di Filipina.
“Tetapi vaksin apa pun harus melalui proses lokal dan persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan Filipina,” kata Presiden Duterte.
Sementara itu, Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS Dr. Anthony Fauci mengatakan, dia sangat meragukan kesiapan vaksin Rusia untuk digunakan secara luas.
Baca Juga:Petani Kesulitan Dapat Pupuk Bersubsidi, Dampak Pengurangan KuotaWarga Desa Rangdu Kreatif Hiasi Kampung
“Saya berharap Rusia benar-benar telah membuktikan secara pasti bahwa vaksin itu aman dan efektif. Saya sangat meragukan bahwa mereka telah melakukan itu,” kata Fauci kepada Deborah Roberts dari ABC News.
Fauci mengatakan, bahwa memiliki vaksin dan membuktikan keamanan dan efektivitasnya adalah dua hal yang berbeda.
“Kami memiliki setengah lusin atau lebih vaksin. Jadi jika kita ingin mengambil kesempatan untuk menyakiti banyak orang atau memberi mereka sesuatu yang tidak berhasil, kita bisa mulai melakukan peluncuran vaksin. Minggu depan jika kita mau. Tapi bukan itu yang berhasil,” pungkas Fauci. (fin/ded)