KARAWANG-Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM) Masjid Jamie Baiturrohman Desa Sumur Gede Kecamatan Cilamaya Kulon, mengajak jamaah dan masyarakat untuk memeriahkan tahun baru 1442 hijriah atau tahun baru Islam.
Kemeriahan tahun baru hijriah itu dengan cara melakukan dzikir akbar Pengajian Suluk di halaman masjid di Desa Sumur Gede Cilamaya Kulon Karawang Jawa Barat.
Pada kegiatan Dzikir Akbar dan Pengajian Suluk turut hadir Ketua Dewan Pembina Himpunan Remaja Masjid Karawang (HIRMAKA) Kyai. Muhammad Makki M.Pd.I., Kepala Desa Sumur Gede H. Hasan Permana dan pimpinan pondok pesantren se wilayah Desa Sumur Gede.
Baca Juga:Tewas dalam Proyek KCJB, Bupati Umbara Sesali Ada TKAFilsafat Sains
Ketua DKM Imamudin mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan di halaman masjid ini merupakan agenda rutin yang dilakukan setiap tahun dan bertujuan untuk memupuk nilai islami kepada masyarakat. “Untuk menyambut tahun baru Islam, muslim itu dibiasakan untuk selalu tau atau bisa memahami tahun baru Islam. Jadi, jangan sampe tahun baru masehi lebih meriah daripada tahun baru Islam,” ujarnya.
Selanjutnya, Imam sapaan akrab Ketua DKM menambahkan, selain dalam rangka menyambut tahun baru islam, pengajian atau dzikir akbar kali ini merupakan tasyakuran peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonsesia yang ke 75.
Bentuk tasyakuran dalam acara peringatan HUT RI yang ke 75
“Sekaligus peringatan hari besar islam, juga bentuk tasyakuran dalam acara peringatan HUT RI yang ke 75 sebagai bentuk penghargaan kepada jasa para pahlawan yang telah gugur mendahului kita,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Kegiatan Tata Unaya mengungkapkan, penyambutan malam tahun baru 1 Muharram 1442 H merupakan momentum untuk merenung diciptakannya umat manusia yaitu beribadah kepada Allah SWT. dan saling mengasihi sesama.
“Kita selaku manusia yang menjadi kholifah dimuka bumi ini supaya ingat terhadap purwadaksinya kita diciptakan di alam dunia itu tidak lain hanyalah untuk beribadah kepada Allah SWT. di momentum seperti inilah kepada para agnia di bulan inilah supaya bisa menyantuni anak anak yatim dalam segi mengasihi anak anak yatim,” ungkapnya.
Tata menjelaskan, selain untuk mengingat tugas penciptaan manusia dimuka bumi juga merupakan ajang menjalin silaturahmi pada hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75. “Untuk menjalin silaturahmi yaitu Ukhuwah Islamiyah, dan ukhuwah wathoniyah dalam segi di hari hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75,” tambahnya.